Beyond Collaboration

Membuka jendela kreativitas lewat kolaborasi dan makna waktu bersama Ryo Ishikawa di IDBYTE Art+Fashion 2023

Setiap tahun, IDBYTE, acara ekshibisi yang dikelola oleh Bubu.com, menjadi ajang penggabungan teknologi, seni, dan mode. Pada tahun 2023, acara ini berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, membuka babak baru dengan tema IDBYTE Art+Fashion. CEO & Founder Bubu.com, Shinta Dhanuwardoyo, memastikan bahwa kehadiran teknologi tidak hanya membawa inovasi, tetapi juga menyatu dengan seni dan mode, menciptakan ruang di mana ketiga elemen tersebut saling melengkapi.

Salah satu sorotan kolaborasi yang menonjol adalah antara Machine56, brand mode asal Bandung, dengan #FR2 Fxxking Rabbits, brand mode asal Jepang. Kolaborasi ini melahirkan sebuah karya unik berupa rabbit helmet yang dirancang oleh Rajaga Yogaswara, kreatif di balik Machine56. Gaya yang terpancar dari karya seni ini sebelumnya dapat dinikmati secara langsung di lantai dasar Pacific Place pada 16-22 Oktober 2023.

Collector’s Guide-WATCHES Indonesia diberi kesempatan untuk berbincang eksklusif dengan Ryo Ishikawa, salah satu tokoh utama di acara tersebut. Dan dalam percakapan singkat namun hangat tersebut membuka jendela pada perjalanan kolaborasinya yang menarik dengan Franck Muller, brand jam tangan bergengsi asal Swiss. Di sela-sela wawancara, Ryo, yang bukan baru pertama kali menginjakkan kakinya di Jakarta membagikan kesan positifnya terhadap kuliner di Jakarta, terutama untuk hidangan bakmi. Ia mengekspresikan kegemarannya pada masakan khas tersebut dengan menyebut kata “mantap” penuh percaya diri, menambahkan sentuhan keakraban saat wawancara.

Melanjutkan cerita kolaborasi terbaru Ryo dengan Franck Muller dimulai dari momen unik saat ia sedang asyik bermain golf. Saat teleponnya berdering dan menunjukkan caller ID dari kantor, Ryo tidak menyadari bahwa ini akan menjadi awal dari perjalanan kolaborasi yang luar biasa. Dalam percakapan telepon, timnya menyampaikan bahwa mereka menerima email dari Franck Muller, namun ragu akan keabsahannya. Awalnya, Ryo menduga ini hanyalah spam biasa, sehingga ia memutuskan teleponnya.

Namun, panggilan telepon kedua mengonfirmasi kebenaran email tersebut, membuka lembaran baru kolaborasi antara dirinya dan dunia jam tangan. Proses kreatif antara Ryo dan Franck Muller untuk menciptakan jam tangan kolaborasi Swiss-Jepang memakan waktu setahun. Meskipun proses komunikasi terbatas pada email dan video call, keduanya berhasil menemukan middle ground dalam menyelaraskan ideologi dan perspektif desain mereka. Sebuah pencapaian yang membutuhkan fleksibilitas dan kerja keras untuk menghadirkan produk kolaborasi yang memukau.

Ketika ditanya apakah ia seorang kolektor jam tangan, Ryo dengan ceria mengungkapkan bahwa meskipun memiliki koleksi jam yang mencakup merek-merek terkenal seperti Patek Philippe, Rolex, Rolex vintage, Grand Seiko vintage, dan world timer. “Saya mengoleksi jam tangan, tetapi kolaborasi ini adalah jam tangan Franck Muller saya satu-satunya,” kata Ryo sambil tersenyum bangga. Percakapan tentang jam tangan terus bergulir, kali ini Ryo membahas mengenai perbincangan antara stafnya dan dirinya  tentang harga jam tangan membawa refleksi mendalam dari Ryo.

Saat stafnya bertanya tentang harga jam yang tengah ia kenakan, ia menjawab, “150,000 USD,” membuat mereka terkejut. Ryo melihat bahwa, pada dasarnya, jam tangan hanya berfungsi sebagai penunjuk waktu. Bahkan jam tangan pintar seperti Apple Watch dapat memberikan fungsi yang sama dengan harga yang lebih terjangkau, melampaui fungsi jam tangan konvensional. Namun, Ryo juga menekankan bahwa jam tangan bukan hanya sekadar penunjuk waktu; meski tergolong sebagai produk aksesori, sejajar dengan cincin, gelang, atau kalung, yang membedakan adalah makna dari jam tangan tersebut dan resonansi personal bagi pemakainya.

Wawancara melibatkan pemikiran mendalam tentang makna waktu bagi Ryo. Meskipun waktu secara fundamental penting, ia melihatnya sebagai hak yang setara bagi setiap individu, diberikan jatah 24 jam yang sama. Yang membedakan adalah bagaimana setiap orang memutuskan untuk menggunakan waktu tersebut. Sebagai seorang kreator, Ryo menyadari bahwa proses berkreasi baginya memiliki prioritas lebih tinggi. Ia mengukuhkan bahwa saat sedang fokus menciptakan sebuah karya, ide baru yang muncul harus segera dieksekusi, sehingga membutuhkan penyesuaian waktu secara bijaksana.

Sosok Ryo berpartisipasi dalam acara ekshibisi IDBYTE Art+Fashion bukan hanya sebagai kreator mode, tetapi juga sebagai fotografer. Kolaborasi sebelumnya dengan Machine56 menghasilkan karya ikonis menggunakan ornamen topeng dan sneakers. Topeng-topeng tersebut, yang memerlukan tujuh pasang sneakers untuk pembuatannya, menjadi objek ikonis yang tertangkap dalam foto-foto Ryo. Kesamaan tahun kelahiran Ryo dengan tahun kelinci dalam kalender Tionghoa menambahkan sentuhan kebetulan yang menarik pada kolaborasi ini.

Ryo juga memberikan wawasan tentang proses kreatifnya. Ia tidak mengikuti tren industri mode, melainkan mencari inspirasi dari hal-hal baru yang belum pernah ditemui. Ia memberikan contoh temuan online dari seorang seniman 3D yang mengambil inspirasi dari hydrant pemadam kebakaran di pinggir jalan untuk menciptakan dan menjual karya secara unik. Pendekatan ini membuka ruang bagi interaksi organik melalui proses ‘treasure hunting’, yang menghasilkan karya-karya yang tidak hanya unik tetapi juga menciptakan keterlibatan langsung dengan penggemarnya. Konsep ‘treasure hunting‘ ini dapat memantik untuk menelurkan ide-ide unik lain yang menjadi landasan kreativitasnya.

Untuk para pemula yang ingin merintis sebuah brand, Ryo memberikan nasihat penting. Selain menciptakan produk yang baik, pemahaman mendalam tentang target pasar menjadi kunci untuk menciptakan hype yang tepat dalam pusaran pemasarannya. Ryo menekankan bahwa pemahaman dan imajinasi tentang siapa yang akan menggunakan produk tersebut menjadi fondasi yang tak tergantikan dalam merancang produk yang sukses.

Dengan IDBYTE Art+Fashion 2023, Ryo Ishikawa tidak hanya membawa cerita kolaborasi jam tangan yang mengagumkan, tetapi juga perspektif unik tentang waktu, kreativitas, dan makna di setiap detik. Setiap kata dan desain yang diungkapkan dalam wawancara ini memperlihatkan esensi perjalanan yang menakjubkan ini. Perjalanan yang membuka mata kita pada keindahan di balik jam tangan dan kreativitas yang tak terbatas, menandai momen luar biasa di dunia teknologi, seni, dan mode.

Penulis: Billy Saputra
Foto-foto: Rendy Kairupan

Share via
Copy link
Powered by Social Snap