Reflective Elegance
Kolaborasi Wei Koh dan José Miranda untuk para kolektor jam menghasilkan karya unik yang dibuat berdasarkan kilauan
Bayangkan sebuah jam tangan yang terinspirasi dari banyak aspek kehidupan; mulai dari logam cair, kereta cepat, hingga dewa Romawi yang penuh kharisma. Jam tangan ini hadir dengan desain yang memukau dan teknologi pemolesan yang sangat canggih. Sebagai kolaborasi antara pendiri majalah Revolution, Wei Koh, dan pendiri Isotope, José Miranda, jam tangan ini dirancang untuk layak menjadi sorotan.
Isotope x Revolution Mercury Limited Edition memamerkan case dari stainless steel yang sepenuhnya dipoles, dengan dial cembung berlapis kaca cermin pertama di dunia. Proses untuk mencapai hasil akhir yang sempurna ini adalah usaha yang membutuhkan kesabaran luar biasa.
Setiap elemen, mulai dari komponen case hingga jarum jam, dipoles dengan presisi tinggi untuk menciptakan kilauan yang menakjubkan. Desain ini tidak hanya memberikan keindahan visual tetapi juga menambah dimensi artistik yang mendalam pada jam tangan ini. Setiap detail dipikirkan dengan cermat untuk memastikan kualitas teknik cipta tertinggi.
Dial cembung berlapis kaca cermin terinspirasi oleh arsitek modernis Henry Dreyfuss yang merancang kereta Mercury untuk New York Central Railroad pada pertengahan abad ke-20. Kereta ini mencerminkan era Art Deco dan Streamline Moderne dengan bentuk aerodinamis dan garis-garis halusnya.
Jam tangan ini menangkap esensi dari desain tersebut, membuatnya terlihat futuristik sekaligus elegan. Inspirasi dari desain kereta Mercury tidak hanya terlihat pada dial, tetapi juga pada bentuk keseluruhan jam tangan, menegaskan komitmen Isotope untuk menggabungkan elemen-elemen sejarah dan budaya dalam produk mereka.
Salah satu ciri khas dari jam tangan Isotope adalah integrasi logo “lacrima” yang berarti “tetesan air mata” dalam bahasa Latin. Bentuk teardrop ini diaplikasikan secara halus dan seringkali playful pada berbagai elemen jam tangan, seperti lug, marker, dial, atau jarum jam.
Pada Isotope x Revolution Mercury, logo ini menjadi penanda pukul 12, dengan satu tetesan besar disertai tetesan kecil sebagai residu, merepresentasikan logam cair merkuri yang menjadi inspirasi utama. Desain ini tidak hanya unik tetapi juga menambah sentuhan personal pada jam tangan, membuat pemakainya merasa memiliki sesuatu yang spesial dan berbeda dari yang lain.
Integrasi logo ini juga menunjukkan keahlian Isotope dalam menyatukan elemen desain yang subtil namun bermakna.
Proses kreatif untuk menciptakan jam tangan ini sangat kompleks. Desain case terinspirasi oleh kereta Mercury yang memberikan penekanan pada kecepatan dan kenyamanan, dengan tampilan futuristik yang memikat.
Jam berukuran 38mm dan ketebalan 10mm ini memberikan tampilan yang proporsional dan nyaman di pergelangan tangan. Proses pembuatan case juga melibatkan teknik pemolesan yang rumit untuk mencapai hasil akhir yang sempurna, memastikan bahwa setiap detail terlihat jelas dan indah.
Jarum jamnya didesain dengan inspirasi dari ‘laurel wreath,’ (simbol kemenangan dan prestasi dalam mitologi Yunani dan Romawi). Jarum menit yang berbentuk daun menambah sentuhan distingtif, dan keduanya bertemu setiap jam untuk membentuk daun laurel besar. Semua jarum dibuat dan dipoles dengan tangan, menambahkan tingkat detail yang jarang ditemukan pada jam tangan dengan harga yang sama. Desain jarum ini tidak hanya menambah keindahan visual tetapi juga memberikan makna simbolis yang dalam, mengingatkan kita akan prestasi dan kemenangan.
Proyek paling menantang dari jam tangan ini adalah menciptakan dial cembung berlapis kaca cermin yang sempurna. Banyak pembuat dial jam yang mengatakan bahwa ini mustahil. Namun, dengan semangat yang tak kenal menyerah, José Miranda memberikan instruksi detail kepada para insinyurnya dan mencoba berbagai teknik pemolesan inovatif.
Setelah lebih dari setengah tahun, hasil akhirnya adalah permukaan kaca cermin yang sempurna tanpa distorsi. Proses ini melibatkan berbagai teknik pemolesan yang rumit dan memerlukan ketelitian tinggi untuk memastikan setiap permukaan dial terlihat sempurna.
Ditenagai oleh mesin ETA/Peseux 7001 yang dikustomisasi oleh Landeron di La Chaux-de-Fonds, jam tangan ini menjamin keandalan dan ketepatan waktu. Mesin jam dihiasi sekrup berwarna biru dan pola graining pada jembatan, serta perlage pada pelat dasar, memberikan tampilan yang mewah dan menawan. Mesin ini tidak hanya memastikan kinerja yang andal tetapi juga menambah keindahan estetika pada jam tangan.
Keindahan mesin ini dapat dilihat melalui caseback yang transparan, memungkinkan pemiliknya untuk mengagumi detail mekanis di dalamnya. Kombinasi antara teknologi tinggi dan keindahan visual ini membuat jam tangan ini menjadi pilihan yang sempurna bagi para kolektor dan pecinta jam tangan. Dilengkapi dengan tali kulit suede quick-release selebar 20mm dan gesper stainless steel yang dipoles, jam ini hanya diproduksi sebanyak 150 buah saja, dengan harga USD 2,400 (sekitar IDR 40 jutaan).
Penulis: Billy Saputra