The Oscar of Watchmaking

Grand Prix d’Horlogerie de Genève (GPHG) semakin diakui dan menjadi ajang kontestasi jam yang paling sukses

Raymond Loretan
Presiden GPHG

Sebagai Presiden Grand Prix d’Horlogerie de Genève (GPHG), nama Raymond Loretan sudah tidak asing lagi di dunia jam tangan mewah. Selain menjadi anggota korps diplomatik Swiss hampir dua dekade, ia juga Konsul Jenderal Swiss di New York City hingga 2007, dan ketua “L’Agefi”. Di tengah-tengah keriuhan acara Dubai Watch Week yang berlangsung di Dubai November lalu, kami duduk bersama Loretan untuk mengetahui tentang bagaimana GPHG telah berkembang dan apa rencana ke depan. Berikut adalah petikan wawancara eksklusif kami:

GPHG adalah acara kontestasi besar dengan hampir semua merek jam tangan besar berpartisipasi, meskipun ada beberapa pengecualian seperti Patek Philippe atau Rolex. Apa pendapat Anda tentang itu?

Kami menerapkan tiga prinsip dasar, yaitu Netralitas, Universalitas, dan Solidaritas, yang kami harap akan membuat semakin banyak merek jam sadar akan kebutuhan untuk menjadi bagian dari GPHG. Netralitas yang selama ini dipertanyakan, dan dengan cara kerja baru ini, pilar penting ini akan terjamin. Yang kedua adalah Universalitas, semakin banyak orang yang datang dari seluruh dunia, semakin baik keragaman ini akan terwakili. Dan itu akan menunjukkan bahwa kami terbuka untuk semua orang dan akan meningkatkan visibilitas kami. Prinsip ketiga adalah Solidaritas. Artinya, merek jam perlu memahami bahwa dengan memasuki Grand Prix dan mendukungnya, mereka menunjukkan dukungan mereka kepada industri secara keseluruhan. Dengan begitu kami menerima dengan tangan terbuka, seluruh merek jam tangan, termasuk yang mungkin hingga kini masih enggan bergabung. Tentu saja perlu waktu untuk meyakinkan yang enggan, tapi saya yakin kita berada di jalan yang benar. Seperti misalnya Patek Philippe yang telah memenangkan Grand Prix di masa lalu, dan Rolex juga hadir melalui sister brand mereka, Tudor.

Mengenai transparansi yang terpenting dalam kontes seperti ini, bagaimana jam tangan dipilih terlebih dahulu, hingga pemilihan pemenang-pemenangnya?

Di situs web di mana aturan ditampilkan, kami sangat transparan dan menjelaskan semuanya, dan kami merevisinya setiap tahun untuk meningkatkannya. Pada dasarnya, semua sivitas akademika dapat mengusulkan jam tangan apa pun. Merek jam juga dapat memutuskan untuk mempresentasikan jam tangan mereka secara langsung. Tahun ini terdapat lebih dari dua ratus jam yang masuk seleksi, kemudian kita lanjutkan ke pemilihan 84 jam tangan yang akan masuk ke dalam 14 kategori yang telah ditentukan. Itu dilakukan melalui pemungutan suara akademi. Kami menawarkan kesempatan untuk menjadi bagian dari roadshow internasional GPHG, yang merupakan alat promosi yang hebat. Kemudian juri terakhir hadir, terdiri dari 15 orang yang ditunjuk secara acak dan dalam proses yang diawasi dan disaksikan oleh notaris, dari antara anggota Akademi dan 15 lainnya dipilih oleh ketua juri dan dewan GPHG. Mereka lah yang kemudian memilih dan menentukan pemenang untuk setiap kategori.

Ada pesan untuk para kolektor jam tangan, terutama pembaca majalah kami di Indonesia?

Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para pecinta dan kolektor jam tangan, karena selain mereka memiliki dan mengoleksi obyek yang sangat indah, mereka juga merupakan duta dari nilai-nilai yang sangat penting, yaitu nilai-nilai yang mereka wakili dari sebuah jam tangan, tradisi, transisi ke generasi baru dan nilai-nilai inovasi. So, you’re all the best ambassador in the world! Terima kasih banyak atas dukungan Anda. Dan saya akan dengan senang hati datang ke Indonesia, kami memerlukan seseorang yang bisa menerima kami di sana, dan pasti kami akan dengan senang hati datang.

Apa yang ingin Anda lihat di masa depan?

Khusus untuk GPHG, dalam lima atau enam tahun lagi saya ingin melihat ajang ini diakui sebagai kompetisi universal dan semacam Oscar di dunia jam tangan.

Share via
Copy link
Powered by Social Snap