Nature of Time
Merek Grand Seiko dan Seiko merayakan ulang tahun ke-140 dengan koleksi yang terinspirasi keindahan alam dan semangat sang pendiri
Merek jam mewah asal Jepang ini memang terkenal sebagai salah satu merek jam yang menonjolkan keindahan alam lewat dial jamnya. Dan jika Anda seorang watch enthusiast, Anda pasti pernah mendengar Grand Seiko SBGA211 “Snowflake” yang sangat tersohor itu.
Untuk merayakan ulang tahun ke-140 perusahaan jam tangan asal Jepang ini, Grand Seiko meluncurkan koleksi terbarunya yang kembali membawa kita untuk menikmati alam lewat dial jamnya yang menakjubkan. Pusat koleksi terbaru ini adalah Grand Seiko SLGH007 yang terinspirasi dari semangat Kintaro Hattori, sang pendiri Seiko. Tidak kalah menarik lagi adalah Grand Seiko SLGH005 yang terinspirasi dari hutan pohon birch putih, dan koleksi Grand Seiko GMT yang merepresentasikan berbagai musim yang ada di Jepang.
“Tahun ini, kami merayakan peringatan 140 tahun berdirinya Seiko oleh kakek buyut saya, Kintaro Hattori. Saya melihat ini sebagai kesempatan untuk merefleksikan sejarah panjang kami, untuk mengingat apa yang telah dia dan para pendahulu saya capai dan untuk melihat ke depan ke masa depan,” ujar Shinji Hattori, Chairman & CEO Seiko.
Cukup menarik untuk melihat Grand Seiko SLGH007, yang dibuat untuk merefleksikan kehidupan Kintaro lewat dial yang memiliki pola tiga lingkaran asimetris yang terbentuk di dalam pohon cedar. Lingkaran yang terbentuk di dalam pohon cedar memiliki filosofi yang dalam karena menggambarkan usia serta bagaimana tahun dan iklim yang telah terlewati oleh pohon tersebut.
Warna hitam pada dial yang unik ini sangat sempurna untuk menggambarkan visi dan kegigihan Kintaro dalam merintis Seiko sehingga menjadi sebuah merek besar seperti sekarang ini. Semangat sang pendiri tersebut terangkum dalam perkataannya bahwa Seiko harus “selalu selangkah lebih maju dari yang lain” dan dalam pelajaran tersebut ia mengulangi kepada rekan-rekannya saat menjalankan tugasnya: “Jangan lari tapi terus berjalan.” Kata-katanya masih bergema dan terus menginspirasi kita semua saat kita menghadapi tantangan di masa-masa sulit ini dan menuju masa depan yang lebih cerah,” kata Shinji.
Grand Seiko SLGH007 menggabungkan dial yang unik dan alami, menjadikan perpaduan yang sangat pas dengan desain keseluruhan yang khas. Dasar muka jamnya sangat terlihat seperti permukaan kayu yang sesungguhnya dan memberikan efek seakan-akan permukaannya hampir dapat diraba. Efek ini dibuat dengan membuat cahaya menangkap tekstur multi-dimensi pada dial jam. Variasi yang sangat kecil namun terlihat pada kedalaman dial jam mengungkapkan kehalusan warna gelap dan terang dari butiran kayu. Menggambarkan dial ini saja sudah seperti merangkai sebuah puisi, indah sekali.
Selain itu jam ini juga menggunakan desain terbaru dari Grand Seiko yang kuat dan khas yang dikenal sebagai Seri 9, yang akan menjadi bagian dari ciri khas Grand Seiko di masa depan. Volume jarum penunjuk jam besar dan dibuat agar persis dengan penanda jam yang beralur dan menonjol, meningkatkan keterbacaan waktu. Lapisan cermin bebas distorsi dan garis rambut halus bergantian untuk memberikan casing kilau yang tenang dan harmonis. Dengan lugs lebar dan tali kulit dengan pola sisik crocodile berkualitas tinggi, jam tangan ini menawarkan kenyamanan yang sangat baik dan pas dengan pergelangan tangan.
Karena dibuat untuk merayakan momen yang sangat spesial, jam ini pun menggunakan logam mulia untuk case jam. Casing jam tangan dibuat dari Platinum 950 dan, seperti tradisi Grand Seiko, tanda bintang pada pukul enam menunjukkan bahwa indeksnya adalah emas murni, begitu pula huruf GS, bingkai kalender, dan buckle. Sesuai dengan momen yang dirayakan, jam Grand Seiko SLGH007 hanya dibuat sebanyak 140 buah dan akan tersedia di butik-butik Grand Seiko dan penjual terpilih di seluruh dunia mulai bulan Juli.
Selain itu, jam yang tidak kalah indah adalah Grand Seiko SLGH005 yang melukiskan keindahan hutan birch putih lewat dial jamnya yang bertekstur. Pohon birch putih banyak tumbuh di bagian utara Jepang dan tumbuh subur di dekat Grand Seiko Studio Shizukuishi tempat pembuatan jam tangan ini. Jam tangan ini menangkap suasana hutan tersebut, dimana musim panas dan musim dingin, batang tinggi dan ramping serta kulit putih pohon birch menghadirkan pemandangan berkilauan yang sekaligus indah dan misterius. Melihat lebih dekat dial seperti mengalami perasaan yang sama persis dengan yang dinikmati para pengunjung hutan ini.
Kedua jam hi-beat tersebut ditenagai oleh Calibre 9SA5 yang revolusioner, yang menawarkan cadangan daya selama 80 jam berkat efisiensi energinya yang ditingkatkan. Pertama kali disajikan pada tahun 2020, Calibre 9SA5 menggabungkan tiga perkembangan signifikan, Dual Impulse Escapement yang baru, Grand Seiko free-sprung balance, dan horizontal gear train yang, bersama-sama, menetapkan standar baru dalam horologi hi-beat. Sambil menawarkan fungsionalitas canggih, kalibernya lebih ramping dari sebelumnya, memberikan profil ramping pada tampilan jam tangan tersebut.
Kami dari Collector’s Guide-WATCHES Indonesia menjadi salah satu media yang diundang pada konferensi pers dan peluncuran koleksi terbaru Grand Seiko dan Seiko di tahun 2021 ini, dan pada sesi zoom di hari kedua, kami juga berkesempatan untuk menyaksikan demonstrasi perakitan mesin caliber pada model Grand Seiko terbaru, yang dilakukan oleh ahli pembuat jam tangan Grand Seiko, Satoshi Hiraga.
Dan karena GS White Birch adalah model edisi non-terbatas pertama yang menampilkan 9SA5 terbaru, kami sempat menanyakan tentang bagaimana tantangan untuk memproduksinya secara massal, dan apa saja tingkat kesulitan untuk menghasilkan komplikasi inovatif dalam jumlah besar? Mereka mengaku bahwa Calibre 9SA5 tidak hanya digunakan untuk model jam di edisi terbatas, dan mereka akan terus memproduksi kaliber ini. Karena kuantitas suku cadang dan hasil akhir yang halus, pembuatan suku cadang tersebut membutuhkan lebih banyak waktu. Namun demikian, setiap bagian diproduksi dengan lebih tepat dan dirancang sedemikian rupa sehingga perakitan dan penyesuaiannya tidak terlalu menuntut dibandingkan seri 9S kaliber yang ada.
Dengan koleksi jam terbaru yang eksklusif ini, Grand Seiko pun optimis untuk melalui tahun yang menantang. Tahun lalu seluruh industri jam mendapatkan hantaman dari pandemi COVID-19, namun ternyata untuk Grand Seiko dampaknya tidak semenakutkan itu.
“Di banyak pasar, Grand Seiko bisa mendapatkan pencapaian yang bagus di tengah periode yang sulit ini,” ujar Shuji Takahashi, President, COO, and CMO dari Seiko.
Bahkan menurut Shuji, di pasar Amerika Serikat, Grand Seiko mampu berkembang sangat pesat dan menjadi peringkat ke-empat terbesar di segmennya. Grand Seiko memiliki 10 butik di seluruh dunia dan lebih banyak lagi di Jepang, untuk lebih menancapkan kaki di pasar internasional Grand Seiko juga telah membuka butik flagship di Paris dan Shanghai.
Dan untuk melengkapi butik tradisional dan tetap dekat dengan pelanggannya di tahun yang masih menantang ini, Grand Seiko juga akan memperkuat kehadirannya secara online, “Kami tidak hanya membuat sebuah website, tapi kami ingin memberikan pengalaman online berkualitas tinggi bagi pelanggan kami, menceritakan sejarah merek ini, hasrat dari para pengrajin, dan teknologi yang berada di balik jamnya, kami ingin pelanggan merasa lebih dekat dengan brand,” ujar Shuji.