Nation’s Pride
Seiko merilis jam Prospex edisi khusus Indonesia yang terinspirasi dan membantu pelestarian Komodo
Seiko Indonesia merilis jam tangan edisi khusus Indonesia yang kedua, Seiko Prospex SRPK55K1 Indonesian Limited Edition yang terinspirasi dari hewan eksotis khas Indonesia yaitu Komodo. Merek jam asal Jepang ini juga kembali memanjakan para kolektor atau penyuka Seiko dengan menggunakan model case jam yang cukup popular yaitu Seiko Monster. Model ini memiliki dial dengan penunjuk jam, khususnya diposisi angka 12 yang menyerupai gigi taring sehingga mendapatkan julukan Seiko Monster dari para penggemarnya.
Namun tentu sebagai edisi terbatas, Seiko Monster memiliki dial yang eksklusif karena memamerkan pola dan warna gradasi hitam dan coklat yang menyerupai kulit seekor Komodo. Jam edisi terbatas ini, sama seperti edisi Indonesia sebelumnya hanya tersedia sebanyak 500 buah. Sebelumnya pada tahun lalu, Seiko Indonesia telah merilis Seiko Prospex Turtle SRPJ52K1 Indonesian Limited Edition yang berbasis model Prospex Turtle (Karena bentuk case jamnya yang menyerupai tempurung kura-kura) yang cukup terkenal di kalangan pecinta Seiko.
Jam edisi Indonesia yang pertama terinspirasi dari bendera merah putih dan simbol negara, Garuda Indonesia. SRPJ52K1 mempunyai dial dan bezel berwarna merah-putih yang mencerminkan bendera Indonesia, sementara tombol pemutar jam dan outer bezel diberi warna keemasan yang mencerminkan Garuda Pancasila.
Para penyuka Seiko memberikan respons yang luar biasa positif untuk jam edisi khusus Indonesia yang pertama dan hanya membutuhkan waktu satu minggu untuk terjual habis. Hal ini merupakan hal yang wajar, antusiasme kolektor Seiko sangat tinggi karena ini pertama kali Seiko merilis edisi khusus Indonesia walaupun telah hadir secara resmi semenjak hampir lima dekade lalu di Nusantara. Sementara pasar lain seperti Thailand dan Singapura telah lebih dulu mempunyai edisi khusus pasarnya masing-masing.
Melihat antusiasme para penggemarnya yang luar biasa, Seiko Indonesia akhirnya mampu untuk merilis edisi khusus selanjutnya yang dibuat untuk merayakan keanekaragaman hayati Indonesia. “Mengikuti kesuksesan edisi eksklusif pertama Seiko di Indonesia, kami dengan bangga mempersembahkan Seiko Prospex 2nd Edition – model eksklusif kedua di Indonesia, dengan desain dan detail yang terinspirasi dari komodo. Kami harap penggemar jam tangan high end di Indonesia dapat mengapresiasi perkawinan kualitas jam tangan kelas tinggi milik Seiko sambil merayakan warisan budaya keanekaragaman hayati Indonesia yang luar biasa kaya,” ujar Kevin Lie, Manager Seiko Indonesia dalam keterangannya.
Seiko Prospex SRPK55K1 Indonesian Limited Edition menggunakan mesin caliber 4R36 buatan Seiko yang mempunyai cadangan daya sampai 41 jam. Jam tangan terbaru ini memiliki dimensi lug to lug sebesar 49.4 mm dengan diameter kasing 42.4 mm, ketebalan jam ini hanya 13.4 mm. Dial jamnya dilindungi oleh Hardlex crystal dengan lensa pembesar di penunjuk hari dan tanggal. Jam ini hadir dengan gelang jam stainless steel maupun tali karet silicon berwarna hijau tua.
Untuk lebih menonjolkan keunikannya, jam ini juga mempunyai grafir edisi terbatas dan nomor seri di bagian belakang. Jam terbaru ini juga tidak hanya mengambil inspirasi dari Komodo, namun juga bertujuan untuk membantu pelestarian hewan eksotis tersebut. Seiko Indonesia bekerja sama dengan Komodo Survival Program (KSP), sebuah organisasi nirlaba untuk pelestarian populasi komodo serta kekayaan hayati lain di habitat alaminya. Seiko Indonesia akan bekerja sama dengan KSP untuk menyumbangkan 2 persen total penjualan arloji terbarunya ini untuk pelestarian komodo dan Taman Nasional Komodo.
“Lewat dukungan Seiko yang disampaikan melalui penjualan edisi terbatas ini, kami dapat terus membantu pihak Balai Taman Nasional Komodo dalam memantau aktivitas perkembangbiakan biawak komodo dan melaksanakan program konservasi lainnya untuk memastikan kelestarian populasi dan lingkungan habitat alami biawak komodo”, ungkap Deni Purwandana, Ketua Yayasan Komodo Survival Program. Acara peluncuran jam edisi terbaru ini juga dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno yang turut menyampaikan dukungannya terhadap inisiatif dan kepedulian Seiko terhadap preservasi budaya Indonesia.
“Saya sangat antusias menyambut usaha dan kontribusi Seiko dalam inisiatif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan eksistensi Komodo dan habitat aslinya. Kami berharap peluncuran produk jam tangan terbaru ini dapat berdampak positif terhadap pelestarian budaya dan konservasi satwa liar, memotivasi masyarakat untuk ikut peduli terhadap warisan budaya bangsa, serta meningkatkan posisi Indonesia sebagai tujuan wisata budaya,” ungkap Sandiaga.
Business of Loyalty
Merek Seiko telah menjadi salah satu merek jam paling popular dan dikenal di Indonesia, khususnya karena telah hadir semenjak hampir lima dekade lalu. Merek asal Jepang ini diwakili oleh PT Asia Jaya Indah selaku master distributor di Indonesia telah berjasa menyalurkan berbagai macam jam Seiko kepada peritel di seluruh penjuru Nusantara. Para peritel atau toko fisik yang menjual Seiko pun telah bertahan cukup lama serta telah berhasil membangun kepercayaan dan loyalitas dari pelanggannya, kondisi ini telah membuat pasar Indonesia menjadi cukup unik dibandingkan pasar Seiko lainnya di Asia Tenggara. “Sebagian besar penjualan Seiko Indonesia masih berasal dari pasar tradisional, banyak pelanggan loyal seperti di Pasar Baru, Glodok yang sudah menjadi pelanggan dari tahun 70 – 80an,” ungkap Kevin.
Dominasi peritel tradisional membuat pasar Indonesia cukup berbeda dari negara lain yang penjualannya didominasi oleh peritel modern seperti mall dan juga penjualan secara online. Banyaknya peritel tradisional yang tersebar di berbagai daerah juga memberikan pengalaman yang unik tidak hanya bagi pelanggan lama, namun juga bagi pelanggan atau penyuka baru Seiko.
Toko-toko yang telah lama beroperasi ini kerap masih mempunyai stok jam tangan Seiko yang popular namun sudah diskontinu seperti model Seiko Prospex SKX007. “Ini adalah pengalaman yang sangat unik bagi para pelanggan untuk bisa mendapatkan jam langka yang di marketplace online sudah sangat mahal dan di toko butik sudah tidak ada lagi,” ungkap Kevin.
Kevin sendiri merupakan generasi kedua yang saat ini menakhodai bisnis Seiko di Indonesia, ia adalah putra dari Harjono Lie yang merupakan komisaris utama dari PT Asia Jaya Indah. Kevin memulai karirnya di Seiko Indonesia dengan menjadi tenaga magang di bagian marketing pada tahun 2015. Ia mengikuti para salesman senior untuk mengunjungi toko-toko, memperkenalkan koleksi baru ke pelanggan, dan juga membantu menjalankan halaman media sosial Seiko di Indonesia.
Seiko Indonesia juga saat ini sedang fokus menggarap koleksi Seiko 5 Sports, jam tangan kasual berharga Rp 5 – 6 juta yang didesain untuk para profesional muda. Seiko Indonesia juga baru-baru ini merilis varian koleksi ini dengan fitur GMT yang cocok bagi para eksekutif yang kerap bepergian ke luar negeri. Kevin selanjutnya ingin membuat kolaborasi atau edisi khusus Indonesia untuk koleksi Seiko 5 Sports, “Cita-cita saya selanjutnya ingin membuat kolaborasi antara Seiko 5 Sports dengan merek lokal,” ujarnya.
Penulis: Yessar Rosendar