On The Tiger Trails

Merasakan petualangan alam imersif, dan mengurai makna kebahagiaan langsung dari lansekap Land of Thunder Dragon

Bhutan adalah negara tersembunyi di kaki Himalaya yang menakjubkan dengan keindahan geografis dan keanekaragaman alamnya. Dikelilingi oleh puncak-puncak megah, Bhutan memiliki pegunungan yang menjulang tinggi, lembah-lembah yang hijau subur, dan sungai-sungai berliku yang mengalir deras.

Keindahan alamnya tercermin dalam hutan lebat dengan flora dan fauna yang kaya, serta pemandangan spektakuler dari dataran tinggi Paro yang sejuk, sampai ke Punakha yang hangat tapi penuh dengan aktivitas menantang. Bhutan juga terkenal dengan kuil-kuil dan benteng-benteng kuno yang cantik, menambahkan pesona sejarah pada keindahannya. Kelestarian alam dan tradisi budaya yang dijaga dengan baik menjadikan Bhutan tujuan unik dan menawan bagi para wisatawan petualang.

Menariknya lagi, pola hidup warga Bhutan didasarkan pada prinsip Gross National Happiness (GNH) yang menjadi panduan pemerintah. Masyarakatnya menjunjung tinggi nilai-nilai spiritual, kelestarian alam, hidup dengan harmoni, dan berbagi kebahagiaan dalam aktivitas seperti tarian, musik, dan festival budaya.

Pemerintah Bhutan menerapkan index GNH sebagai tujuan dalam Konstitusi Bhutan 2008, bukan sekadar untuk pertumbuhan ekonomi, melainkan kualitas hidup yang berdampak positif pada rakyat dan negara secara keseluruhan.

Jika Anda penasaran dengan keunikan Bhutan, ada beberapa cara untuk mencapainya. Salah satunya adalah dengan transit semalam di Bangkok dan melanjutkan perjalanan pagi buta ke Bhutan menggunakan maskapai nasional Druk Air. Maskapai ini terbang sekali sehari menuju Paro, kota yang terletak di antara bukit-bukit dengan landasan pacu berisiko tinggi, hanya beberapa pilot berlisensi yang bisa mendarat di sana.

Namun, pemandangan yang indah di sekitar kota ini sebanding dengan usaha perjalanan. Dengan langit biru yang membentang dan puncak Himalaya yang megah, Paro menawarkan pengalaman yang tak terlupakan.

Perlu diingat, demi menjaga program pariwisata yang berkelanjutan, tiap turis akan dikenakan biaya Sustainable Development Fund (SDF) sebesar 100 USD/hari kunjungan yang sepenuhnya akan digunakan oleh pemerintah untuk pengembangan industri vital di negara dengan lansekap bak postcard ini.

Dalam perjalanan kali ini, kami merasa terhormat menerima kesempatan untuk menjelajahi wilayah-wilayah indah dari kota Paro hingga Punakha, dalam kenyamanan akomodasi dari resor luks COMO Uma Paro, dan COMO Uma Punakha, dengan dukungan panduan perjalanan dari Destination Tour.

Perjalanan bertajuk “On The Tiger Trails” ini berlangsung selama lima hari dan empat malam, menyusuri jalan pegunungan yang berliku, meresapi budaya lokal yang begitu kental, menghampiri kemegahan kuil-kuil bersejarah, berbagi momen koneksi spiritual dengan para biksu yang begitu mendalam, sampai menaklukkan pendakian magis menuju Tiger’s Nest.

Setibanya di bandara, kami disambut oleh staf COMO Uma Paro yang mengalungkan syal tradisional Bhutan sebagai sambutan hangat selamat datang, sebelum melanjutkan perjalanan menuju kota lembah Punakha. Selama perjalanan dari Paro menuju COMO Uma Punakha, kami diajak untuk singgah di beberapa tempat termasuk kota terbesar di negara ini, Thimphu.

Di sana, kami mengikuti tur yang mencakup beberapa atraksi utama, termasuk patung Buddha Dordenma yang masif, keindahan pemandangan Tashichho Dzong, dan Simply Bhutan (merasakan minum butter tea khas lokal, menari tarian tradisional, dan mencoba olahraga nasional memanah). Setelah meninggalkan Thimphu, perjalanan dilanjutkan di jalan berkelok-kelok naik ke Dochula Pass (3.100 mdpl), menawarkan pemandangan ke 108 Chorten (monumen peringatan pejuang perang), dan pada hari cerah, pemandangan luas dari Pegunungan Himalaya dapat terlihat dari sini.

Pada saat fajar di Punakha, kawasan resor ditutupi kabut seperti kapas gula. Kami segera bersiap untuk mendaki Khamsum Yulley Namgyal Chorten, kuil yang didedikasikan untuk kesejahteraan Kerajaan dan semua makhluk. Di dalamnya, pemandu kami, Kuenzang dari COMO Uma Bhutan menjelaskan hiasan simbolis, termasuk jalan menuju pencerahan. Pendakian menuju kuil penuh pemandangan indah dikelilingi pohon pinus dan lembah yang menakjubkan.

Setelah itu, mobil melaju menuju Punakha Dzong, istana abad ke-17 yang menjadi pusat administrasi Distrik Punakha, diiringi oleh seribu biksu, tempat yang menjadi lokasi pernikahan kerajaan antara Raja Jigme Khesar Namgyel Wangchuck dan Ratu Jetsun Pema.

Di area ini berdiri jembatan gantung Punakha, yang berasal dari tahun 1600-an saat Punakha menjadi ibu kota Bhutan. Terasa damai dan menenangkan saat berdiri di atas jembatan, mengagumi aliran air yang bersih dan prayer flag yang berkibar.

Setelah petualangan di Punakha berakhir, keesokan harinya, kami mampir ke Chimmi Lhakhang, sebuah kuil kesuburan abad ke-15 yang didedikasikan untuk Drukpa Kuenley, seorang santo Buddha Tibet. Kuil kesuburan ini didatangi ribuan peziarah yang berharap untuk memiliki keturunan, atau untuk mencari berkah.

Setelah menikmati keintiman resor mewah di Punakha dengan hanya 10 kamar dan villa eksklusif dengan pemandangan bukit-bukit menghijau dan sungai Mo Chu yang menenangkan, serta pelayanan yang begitu hangat, kami lanjutkan perjalanan ke Paro, di mana kami menginap selama dua malam terakhir di COMO Uma Paro. Terletak di ketinggian, suasana di sini juga tak kalah menenangkan. Di resor ini, para tamu dapat mencoba kembali kemampuan mereka dalam olahraga nasional Bhutan, yaitu memanah.

Di Paro, kami mendapatkan momen puncak dari petualangan ini, yaitu mendaki Tiger’s Nest. Pendakian dimulai saat matahari masih terlelap. Dalam suasana magis, langkah-langkah kami dibawa melewati hutan pinus yang hijau.

Medan yang curam mengiring kami melewati air terjun yang berada tepat di depan pintu masuk Tiger’s Nest, untuk menyaksikan prosesi pagi yang sakral, duduk di antara para biksu yang melantunkan chant. Setelah turun dari pendakian yang memakan waktu empat hingga lima jam, kami mampir ke rumah petani tradisional Bhutan untuk makan siang, lalu kembali ke resor untuk menikmati rangkaian perawatan COMO Shambala yang menyegarkan tubuh setelah lelah mendaki.

Semua pengalaman ini memberi kesan mendalam yang tak terlupakan. Hari terakhir, sebelum bergegas menuju Bandara Paro, rasanya begitu berat untuk meninggalkan Bhutan. Kendati singkat, keramahtamahan dan keakraban yang disuguhkan oleh seluruh tim COMO Hotels membuat petualangan ini tak terlupakan.

Momen bertukar cerita sesama tim juga ternyata menyiratkan bahwa pengalaman imersif tiap individu berbeda. Bhutan bukanlah destinasi mainstream, namun saya percaya jika kebahagiaan hadir dalam berbagai bentuk, dengan kerendahan hati, ketika mencari jawaban dari when happiness is a place, surely it is Bhutan!

Penulis: Billy Saputra

 

COMO Uma Punakha
Botokha Kabesa Punakha
Punakha, Bhutan
Phone: +975 2 584688

COMO Uma Paro
Paro Valley, PO Box 222 Paro
Bhutan
Phone: +975 8 271597

DESTINATION TOUR
Unique & Luxury Travel
Phone: +6221 226 33347
Hp: +62811 1707 600
IG: @destinationtur

 

Share via
Copy link
Powered by Social Snap