REINVENTING SUCCESS
Dengan fokus dan konsistensi tingkat tinggi, ia telah sukses dengan TWG Tea, dan akan mengulang keberhasilannya dengan Bacha Coffee
Taha Bouqdib, President & CEO dari perusahaan Singapura, V3 Gourmet adalah seorang pengusaha dibalik kesuksesan TWG Tea, merek teh premium yang telah mendunia, kali ini ia akan mengulangi keberhasilannya dengan Bacha Coffee dengan menyebarkannya di lokasi premium di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Bacha Coffee sendiri merupakan merek legendaris yang telah ada semenjak 1910 di Marrakech, Maroko dan telah dihidupkan kembali menjadi tempat premium bagi para pencinta kopi yang akan dimanjakan dengan berbagai macam kopi jenis Arabika yang mewah. Berikut cuplikan wawancara eksklusif kami, termasuk cerita tentang jam tangan yang memiliki peran khusus dalam kegiatannya sehari-hari.
Sebagai pebisnis, waktu tentu sangat penting bagi Anda. Apakah filosofi tentang waktu telah membantu Anda dalam menjadi seorang pengusaha sukses?
Waktu adalah sebuah kemewahan dan bagi saya, waktu memberi makna pada segala sesuatu yang kita lakukan. Tanpa berlalunya waktu, kita tidak menyadari betapa cepatnya setiap momen dalam hidup ini. Terlepas dari siapa kita dan apa yang kita lakukan, kita hanya punya waktu 24 jam setiap hari. Oleh karena itu, waktu adalah sesuatu yang tidak dapat dibeli dengan uang sebanyak apa pun dan kesadaran akan hal ini telah membantu saya merencanakan waktu saya dan melakukan sesuatu dengan tujuan dan makna.
Elemen penting apa saja yang dibutuhkan untuk menciptakan produk mewah yang akan meninggalkan kesan abadi pada pelanggan?
Kemewahan terletak pada detailnya, jadi sudah barang tentu kemasan produk mewah apa pun haruslah menginspirasi. Faktanya, kami menghabiskan banyak waktu untuk merancang kemasan produk baru seperti halnya kami membuat kopi di dalamnya. Namun, kami sangat berhati-hati untuk memastikan bahwa setiap pengalaman Bacha Coffee harus lebih dari sekadar pemasaran: produk itu sendiri harus sama luar biasanya dengan layanan dan lingkungan tempat pelanggan menemukannya. Saya telah belajar bahwa jika Anda ingin menciptakan bisnis mewah, Anda perlu mengeluarkan uang tanpa menghitung di awal.
Bagaimana jam tangan mewah cocok dengan gaya hidup Anda sebagai seorang pengusaha sukses?
Saya memilih jenis jam tangan yang berbeda untuk setiap negara yang saya kunjungi. Misalnya, jika saya bepergian ke iklim panas, saya akan memilih jam tangan yang memiliki gelang yang terbuat dari logam, sedangkan untuk iklim dingin saya dapat memilih tali kulit atau yang terbuat dari karet. Saat liburan musim panas, saya biasanya membawa Rolex Daytona karena saya bisa memakainya dari fajar hingga senja – termasuk ke pantai! Saya juga mempertimbangkan tren fesyen lokal di negara yang saya kunjungi, dan biasanya memilih hasil akhir yang berbeda untuk perjalanan saya ke Eropa dan jam tangan yang lebih mewah seperti Richard Mille saat saya bepergian ke Timur Tengah. Karena jam tangan adalah satu-satunya perhiasan saya, saya bepergian dengan dua model jam tangan yang berbeda sehingga saya selalu berpakaian sesuai dengan acara.
Apa jam tangan favorit Anda dan apakah Anda punya cerita unik di baliknya?
Sulit untuk menyebutkan satu saja, saya punya beberapa favorit yang tak lekang oleh waktu, tapi yang pertama dan terpenting, saya menyukai Audemars Piguet Royal Oak Openworked saya yang terbuat dari baja tahan karat. Tampilan berani dari detail mesin jam yang halus, dengan masing-masing komponen bekerja dalam harmoni yang sempurna, tetap menyenangkan untuk dilihat dan merupakan bukti keahlian yang diwujudkan dalam kemewahan.
Anda telah membangun TWG menjadi sebuah merek yang sukses. Bagaimana Anda berencana mengulang kesuskesan tersebut dengan Bacha Coffee? Apa yang membuat Anda tertarik dengan Bacha Coffee?
Salah satu kunci kesuksesan yang telah kami pelajari dalam mengembangkan TWG Tea dan akan kami duplikasi dengan Bacha Coffee adalah fokus dan konsistensi tingkat tinggi. Dari tahun ke tahun, kita mencari panen terbaik dan mempertahankan konsistensi produk yang telah lama menjadi favorit konsumen. Kami telah banyak berinvestasi untuk dapat melakukan hal yang sama di Bacha Coffee.
Ketika saya pertama kali menemukan Bacha Coffee, saya melihat peluang di pasar untuk berbagi kopi Arabika 100% yang luar biasa dengan mengemasnya menjadi sebuah pengalaman bagi para pelanggan. Sejarah merek kopi ini di Marrakesh dan Dar el Bacha adalah tempat yang sangat unik dan membekas bagi setiap pengunjungnya, dan sangat menginspirasi saya untuk menghadirkan kembali panca indera dalam pengalaman meminum secangkir kopi.
Di tahun 2021, V3 Gourmet mengalokasikan $100 juta untuk pengembangan merek, termasuk Bacha Coffee. Bagaimana rencana Anda untuk memperluas merek Bacha Coffee melampaui target tahun ini yaitu 50 lokasi?
Saya ingin mengembangkan Bacha Coffee menjadi merek yang mengutamakan kualitas dan detail, menerapkannya pada produk dan konsep yang akan merevolusi minuman kopi, sehingga merek ini dapat terus memikat pelanggan di masa depan.
Bacha Coffee adalah sebuah konsep yang luar biasa, pada saat yang sama, saya juga terobsesi untuk memilih lokasi ritel utama untuk merek tersebut, untuk memastikan bahwa sejak awal, Bacha Coffee adalah sebuah tujuan, bukan sekedar merek kopi lain di jalanan. Kami akan membuka lokasi tertentu di setiap ibu kota di seluruh dunia selama tiga tahun ke depan, dimulai di Asia, Timur Tengah, dan Eropa.
Kami baru saja membuka lokasi unggulan di Korea Selatan dan Indonesia, dan akan membuka satu lokasi penting di Champs-Élysées, Paris pada akhir tahun.
Penulis:Yessar Rosendar