TIME UNTAMED

Cara unik Hermès dalam mengemas filosofi kebebasan ke dalam Arceau Robe Légère yang indah dan penuh makna

 

Dalam ranah seni dan kriya, simbolisme kerap menjadi medium untuk menjembatani keindahan visual dengan makna mendalam yang tersembunyi di baliknya. Arceau Robe Légère dari Hermès menjadi manifestasi elegan dari kebebasan yang tak terikat, menampilkan sosok kuda liar yang melompat anggun di atas wajah dial berhiaskan enamel bermotif bunga perak. Simbolisme ini mengingatkan kepada adegan ikonis musim kedua dari seri Sex and the City (1998), ketika Carrie Bradshaw (Sarah Jessica Parker) melihat seekor kuda di depan pesta pertunangan mantan kekasihnya, dan merenungkan bahwa mungkin ada jiwa-jiwa yang tidak bisa dijinakkan. Sama seperti karya jam tangan Hermès yang satu ini, ada keindahan dalam keberanian memilih kebebasan.

Diterjemahkan dengan sempurna melalui desain ciptaan Henri d’Origny pada tahun 1978. Jam tangan berbentuk bundar ini menampilkan desain ikonis dengan bagian sambungan lug berbentuk sanggurdi kuda yang asimetris. Dalam interpretasi terbarunya, Arceau hadir dengan case emas ramping bertatahkan berlian, membingkai sosok kuda perak dengan detail luar biasa, membawa semangat teknik cipta Hermès ke tingkat yang lebih tinggi. Sedangkan inspirasi desain jam tangan ini diambil dari syal sutra Robe Légère karya seniman Prancis, Théo de Gueltzl. Dial berwarna biru tua yang mendalam menjadi kanvas sempurna untuk menampilkan teknik enamel paillonné yang langka dan presisi. Dalam prosesnya, serpihan perak kecil atau spangles disisipkan di antara lapisan enamel, menciptakan efek kedalaman transparan yang berkilauan, sekaligus memperkuat aura elegan dan artistik dari Arceau Robe Légère.

Untuk menciptakan motif tersebut, para pengrajin memulai dengan mengaplikasikan dasar enamel gelap menggunakan kuas, yang terbuat dari bubuk kaca berwarna yang telah digiling, dicampur minyak alami, dikeringkan, dan kemudian dipanggang dalam tungku untuk mengunci pigmen.  Selanjutnya, bunga-bunga indah dibentuk dari lembaran perak itu ditempatkan di atas enamel dan disempurnakan dengan penambahan spangles kecil melalui beberapa proses pemanggangan bertahap. Dikapsulasikan ke dalam case emas putih berdiameter 38mm yang dihiasi 71 berlian, memberikan sentuhan kemewahan yang memukau. Didukung oleh mesin Manufacture Hermès H1912, jam tangan ini menggabungkan kecanggihan teknis yang presisi dengan keindahan estetika. Sebagai pelengkap, temali kulit buaya biru tua berfinis matte, yang dikerjakan sesuai keahlian Hermès dalam seni pengerjaan kulit. Hal ini menambah sentuhan akhir yang sempurna pada edisi terbatas ini, yang hanya tersedia dalam 24 buah.

Hermès memandang penciptaan jam tangan sebagai proses yang memadukan seni, keahlian teknik, dan makna mendalam. Setiap karya dirancang tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan praktis, tetapi juga untuk menjadi penunjuk waktu yang elegan. Filosofi ini terlihat jelas dalam proses kreatif Arceau Robe Légère, sebuah jam tangan dengan performa tinggi yang mampu menyimpan daya hingga 50 jam. Dengan desain sederhana yang hanya menunjukkan jam dan menit, karya ini membuktikan bahwa kecanggihan pun dapat hadir dalam kesederhanaan. Material enamel yang tahan lama dipilih secara khusus oleh Hermès, dipertemukan dengan desain ikonografi Henri d’Origny untuk menciptakan jam tangan yang bukan hanya objek fungsional semata. Tetapi juga sebuah perwujudan yang menangkap momen-momen kehidupan sehari-hari. Arceau Robe Légère menunjukkan bagaimana gaya yang sederhana dan tanpa kompromi dapat menjadi objek yang lebih indah, yang melambangkan kebebasan, kekuatan dan ketangguhan.

Lewat seri jam tangan Arceau, terlihat Hermès menarasikan waktu bukan sebagai angka yang diukur atau diatur, melainkan entitas yang hidup dan penuh makna. Alih-alih berusaha mengendalikannya, Hermès melihat waktu sebagai kesempatan untuk menciptakan pengalaman yang berbeda. Pendekatan ini menghadirkan momen-momen yang membangkitkan emosi ketika melihat waktu, memberikan jeda yang bermakna di tengah kesibukan, menciptakan momen untuk spontanitas dan kebahagiaan. Andai di tahun 2024 ini, Samantha Jones (Kim Cattrall) dari Sex and the City (1998) mungkin sudah memiliki beberapa koleksi tas Birkin, setelah dalam satu adegan ia diminta mengantre selama lima tahun untuk tas eksklusif tersebut. Menjadikan Arceau Robe Légère sebagai opsi ekspresi kebebasan terbaru untuknya, dengan desain yang melambangkan keanggunan penuh arti. Jam tangan ini menawarkan cara baru bagi Samantha—atau bagi siapa pun—untuk merayakan keindahan hidup dengan bebas. Tanpa terikat oleh ekspektasi, atau batasan apa pun.

Penulis: Billy Saputra

Share via
Copy link
Powered by Social Snap
×