IN THE HEART OF LOUIS VUITTON
Dalam langkah berani yang mendefinisikan ulang kehadirannya di dunia perhiasan mewah, Louis Vuitton meluncurkan koleksi paling ambisiusnya
Sebagai bentuk penghormatan Louis Vuitton kepada kepiawaian perintis Prancis, koleksi ‘Awakened Hands, Awakened Minds’ ini menjembatani keahlian pembuatan perhiasan dengan semangat inovatif abad ke-19 melalui perhiasan megah yang luar biasa.
Perjalanan awal mula Louis Vuitton yang luar biasa dan periode fenomenal dan transformatif Prancis abad ke-19 hadir dalam koleksi perhiasan yang menggambarkan keahlian unik dan visi berani Louis Vuitton.
Melalui salah satu proyek perhiasan mewah Louis Vuitton yang paling ambisius ini, Direktur artistik untuk jam tangan dan perhiasan Francesca Amfitheatrof merancang 220 buah perhiasan mewah yang dibagi menjadi 2 bab, dengan kalung Apotheosis: kalung Cœur de Paris yang terinspirasi oleh Menara Eiffel sebagai puncaknya.
“Prancis pada abad ke-19 merupakan masa fenomenal dengan perubahan luar biasa, dan saat Paris benar-benar menjadi pusat dunia,” ungkap Amfitheatrof. “Bahasa desain Awakened Hands, Awakened Minds mencerminkan hal itu – semua kerumitan, komplikasi, dan inovasinya – diekspresikan melalui perhiasan yang luar biasa,” jelasnya.
Awakened Hands
Bab pertama ini menampilkan 100 karya unik dan mewah yang memulai perjalanan dengan berakhirnya kekuasaan istana kerajaan, saat para perajin Prancis memperoleh lebih banyak kebebasan dalam pekerjaan mereka, yang mengarah pada ledakan kreativitas. Kebangkitan savoir faire ini bertepatan dengan kedatangan Louis Vuitton yang berusia 16 tahun di Paris pada tahun 1837 untuk menekuni keahliannya.
Tema “Splendeur” menjadi pusat perhatian dengan kalung yang memukau, sebagai penghormatan terhadap motif renda, menampilkan Monogram Flower khas Louis Vuitton dengan 52 batu rubi, dengan tenunan emas yang halus mengelilingi bunga, menggemakan pola rumit kain.
Kalung “Séduction” merayakan keahlian tekstil dan passementerie, brokat mewah, jacquard, dan rumbai yang berkembang pesat di masa itu. Kalung yang lentur ini terbuat dari platinum dan emas kuning dihiasi dengan zamrud Zambia 12,92 karat, dengan ukurannya yang besar dan sedikit warna biru.
Awakened Minds
Bab kedua ini memamerkan karya-karya yang merangkul ide-ide industrialisasi, mekanisasi, pengulangan grafis, dan geometri yang seimbang, memasuki era di tahun 1850-an. Pergerakan pikiran di Paris ini menghasilkan berbagai macam hasil karya kreatif, termasuk pada tahun 1854, ketika Louis Vuitton menjadi desainer-pengrajin pertama yang mendaftarkan logo asli, sebuah langkah penting dalam masa depan inovasi.
Salah satu kreasi yang terinspirasi oleh periode ini adalah kalung Victoire, yang benar-benar merangkum semangat Prancis dan ikon Paris yang paling dikenal, Menara Eiffel, dengan memamerkan bentuk lengkungan rumitnya secara terbalik dalam penutup berhiaskan permata.
Di puncaknya terdapat berlian 15,16 karat yang dipotong dalam LV Monogram Flower yang terbesar yang pernah ada dalam koleksi perhiasan mewah Maison.
Sebuah keajaiban desain yang menakjubkan, batu pada kalung ini juga dapat dilepas dan dikenakan sebagai cincin.
Koleksi ini memuncak pada kalung Cœur de Paris yang megah, yang memberi penghormatan pada Menara Eiffel. “Bayangkan Anda berdiri di bawah Menara Eiffel dan melihat ke atas,” jelas Amfitheatrof. “Anda benar-benar melihat ke jantung kota Paris.”
Bingkai emas merah muda merangkul kisi-kisi pengaturan baguette dan panah yang menyala, yang mengarah ke bagian tengah permata, berlian 56,23 karat yang paling langka yang pernah ada dalam koleksi mereka.
Warnanya yang benar-benar unik, rona merah muda yang pekat dengan corak jingga yang tidak biasa. Disebut sebagai berlian Cœur de Paris, potongan unik dan segi besar batu ini semakin meningkatkan kelangkaannya.