Every Shade Of You

Duta Omega, Eddie Redmayne berbagi cerita tentang kegemarannya pada horologi saat hadir di acara kampanye Omega yang bertajuk “Every Shade of You”

Aktor peraih Oscar di film The Theory of Everything, Eddie Redmayne hadir dalam acara peluncuran koleksi Omega Aqua Terra Shades terbaru yang bertajuk “Every Shade of You” di London pada pertengahan Maret lalu. Aktor asal Inggris yang telah menjadi duta Omega sejak tahun 2016 ini berbagi cerita tentang koleksi jam favoritnya, hingga kegemarannya pada horologi dalam wawancara khusus ini. Berikut cuplikannya, dan simak berita lengkapnya di majalah Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia, Edisi 21.

 

Apakah Anda sejak dulu selalu mengenakan jam tangan?

Saya selalu mengenakan jam tangan. Pertama saya dibelikan Flik Flak waktu umur saya sekitar lima tahun. Dan saya cukup beruntung tahun ini dapat pergi ke Biel dan melihat pabrik tepat di samping pabrik Swatch, dan saya juga membelikan anak-anak saya Flik Flak. Jadi, saya memang suka jam tangan. Ayah saya punya Omega De Ville. Sangat indah, sangat klasik. Dia pria yang elegan dan arloji itu seperti benda berharga. Jadi, ketika saya mulai memakai jam tangan, itu jugalah yang ingin saya wujudkan. Salah satu kesenangan yang saya temukan dengan Omega adalah bahwa ada begitu banyak kisah. Sejarah mereka sangat panjang.

 

Baru-baru ini Anda mengenakan MoonSwatch. Apakah kolaborasi ini membuat semakin banyak orang tertarik dengan Omega?

Saya tidak tahu. Saya punya salah satu arloji itu, dan yang saya suka darinya adalah selalu ada model yang cocok untuk setiap acara. Model itu juga merupakan perkenalan saya pada arloji Omega klasik dan indah dengan harga yang jauh lebih terjangkau bagi generasi lebih muda. Saya juga merasa ada sesuatu yang sporty di situ. Saya mengenakan salah satunya ketika bermain tenis. Istri saya sesekali meminjam punya saya. Model yang putih-merah.

 

Anda sudah delapan tahun bersama Omega. Apa yang paling Anda sukai tentang merek ini?

Hubungan saya bermula dari keluarga saya yang memakainya. Saya ingat salah satu acara Omega pertama yang pernah saya datangi adalah waktu saya sedang menggarap The Theory of Everything. Saat itu acaranya di London dan host-nya adalah Cindy Crawford. Saya ingat ada Jessica Ennis, dan saya bertemu banyak atlet dan, saat itu, saya tidak sadar bahwa Omega begitu terjalin dengan berbagai bagian kultur. Saya terbiasa melihat George Clooney dan elemen aktor filmnya. Namun saat itu, mengetahui tentang elemen olahraga dan kemudian pergi ke Brasil bersama putri kami, yang waktu itu baru delapan minggu, ke Olimpiade. Dan mendapat penjelasan tentang sains di balik pencatatan waktu, kemudian tahun lalu ke Swiss dan melihat betapa luar biasanya tempat itu.

Cukup sering kita berpikiran bahwa kalau menyangkut jam tangan, mungkin banyak prosesnya yang dilakukan oleh komputer. Namun bila Anda melihat kerumitan pembuatannya, Anda akan melihat bahwa mereka mengerjakan dalam sif tiap beberapa jam, karena konsentrasi yang diperlukan ketika menangani elemen-elemen sekecil itu sangat tinggi. Saya juga kagum melihat bahwa dalam ruang-ruang tertutup itu, udara harus diminimalisasi demi agar tidak ada debu, karena debu sangat merusak. Dan ternyata, itu tempat yang sangat aman selama wabah karena sirkulasi udara di ruang tersebut selalu berjalan. Namun ketika harus memakai masker, semua menjadi lebih rumit karena itu menciptakan debu. Jadi, saya rasa melihat semua itu dan sebagian sejarahnya, dan juga museum di sana, semuanya benar-benar seperti terjalin dalam sejarah abad ke-20 dan ke-21.

Kebanyakan orang akan mengenakan pakaian lebih dulu, lalu memilih arloji. Jika Anda melakukan yang sebaliknya, bagaimana cara Anda?

Jadi masalah terbesarnya adalah saya buta warna. Namanya Buta Warna Merah-Hijau, tapi sebenarnya artinya saya sering keliru mengenali warna. Saya melihat warna sepenuhnya, tapi mungkin saya melihat warna secara berbeda dari orang-orang. Itulah salah satu alasan mengapa sebelum ada Harry sebagai stylist saya dan ketika istri saya sangat berpengaruh, saya dikenal memilih pakaian yang menurut saya warnanya cukup bagus, tapi ternyata akhirnya justru kacau, atau bertabrakan. Yang saya suka dari Aqua Terra adalah bentuknya yang klasik sederhana, saya juga suka warnanya yang menyiratkan semangat. Artinya kita bisa memakai pakaian yang cukup klasik, dan arloji itu yang akan menambahkan karakter. Mungkin saya akan memakai pakaian yang cukup sederhana, dan biarkan arloji saya yang “bicara”.

 

Bagi Anda, apa yang diajarkan oleh waktu?

Saya rasa pergeseran besar dalam pekerjaan saya adalah ketika saya menyadari bahwa saya dapat meminta waktu. Jadi ketika saya diajak bermain dalam The Theory of Everything, dan sutradaranya, James Marsh, berkata, “Anda tahu, kesuksesan atau kegagalan film ini bergantung pada penampilan Anda,” saya menjawab, “Terima kasih.” Namun dengan itu muncul kepercayaan diri untuk berkata, “Saya perlu waktu empat bulan, saya perlu pelatih dialek, saya perlu pelatih gerak-gerik, saya perlu waktu untuk persiapan.” Jika Anda cukup beruntung untuk mendapat pekerjaan, Anda langsung terjun, sering kali pada saat-saat terakhir. Dan kehormatan besar yang berasal dari momen itu, adalah bisa meminta waktu untuk melakukan pekerjaan sedetail yang saya bisa lakukan. Dan saya belajar dari itu, bahwa saya bekerja lebih baik ketika saya punya banyak ruang dan waktu untuk bersiap, bukan hanya untuk menangani faktor teknisnya, tetapi juga memberi waktu untuk mendalami karakter yang saya mainkan.

Karena ayah Anda pernah punya arloji Omega, apa Anda merasa jam-jam tangan ini sebagai warisan?

Ketika melihat proses pembuatan jam tangan, Anda akan menyadari betapa banyak waktu dan keahlian yang dicurahkan dalam pembuatannya. Dan meskipun itu benda-benda yang indah, itu membuat saya menghargai apa yang Anda pegang di tangan, terlebih apa yang Anda kenakan di pergelangan tangan. Itu nostalgia, sebagai seorang anak yang melihat jam tangan di pergelangan tangan orang tua dan kisah-kisah dikaitkan pada benda itu. Saya sangat beruntung memiliki koleksi arloji Omega yang sangat indah, dan saya berharap putra saya juga akan memiliki lingkar pergelangan tangan yang sama, dan jika tidak… (tertawa). Dengan ayah saya, kenangan visual saya sebagai seorang anak melihatnya mengenakan arloji itu, dan melepasnya sebelum berenang, itu benda yang sangat berharga.

Bagaimana pendapat Anda tentang pria yang memakai jam tangan kecil?

Saya rasa semua proporsional. Meskipun saya sudah berusaha keras untuk ke gym dan bisa memiliki lengan besar, saya tidak yakin bisa mengikuti gaya Daniel Craig. Jadi saya lebih menyukai jam tangan yang ukurannya proporsional, dan itu salah satu alasan saya menyukai lini baru Aqua Terra ini, langsung terasa pas. Istri saya suka memakai arloji pria. Dia senang memakainya sebagai perhiasan, hampir seperti gelang. Dan saya sering bilang, “Apa kita bisa berbagi jam tangan?”

 

Anda pernah menyebut kalau Anda takkan suka memerankan James Bond, tapi senang menontonnya. Apakah sekarang masih demikian?

Ya. Anda tentu tidak mau merusak sesuatu yang menjadi favorit Anda. Rasanya seperti bertemu pahlawan Anda.

Apa elemen paling penting dari sebuah jam tangan? Desain atau fungsi?

Saya rasa sangatlah penting bahwa arloji berfungsi dengan sangat baik, dan saya suka konsep klasik dari jam tangan. Saya tidak bisa dibilang orang yang berkiblat digital. Namun tentunya dengan hal-hal seperti ponsel, dan semua magnetisme yang kita lihat sekarang, yang dapat mengacaukan jam tangan, elemen Master Chronometer yang dilakukan Omega cukup penting. Saya bukan penggemar perhiasan dan saya tidak memakai cincin atau gelang, arloji adalah satu-satunya perhiasan yang menurut saya mungkin untuk menyampaikan pernyataan yang halus. Saya suka bagaimana Omega melakukannya dengan elegan. Dengan konsep klasik, tetapi juga dengan dinamisnya kepribadian. Jadi Anda bisa sering mengenakan sesuatu yang sangat sederhana dan kemudian membiarkan jam tangan yang “berbicara”.

Apa Shade favorit Anda?

Saya suka warna yang sedang saya pakai sekarang, Sandstone. Saya juga suka Terracotta. Terus terang saja, saya buta warna. Jadi saya melihat warna dengan sepenuhnya, tapi saya hanya sering bingung beberapa warna. Namun saya suka keunikan arloji-arloji ini. Mereka tidak tampak seperti pilihan yang biasa. Saya ingin memadukan gayanya sesuatu yang cukup klasik, karena arloji ini kuat.

Dalam berbagai peran yang pernah Anda mainkan, film apa yang paling mencerminkan bahwa waktu itu berharga?

Mungkin The Theory of Everything. Penyakit degeneratif seperti itu, di mana Anda diberi batas waktu dalam kehidupan Anda, pasti langsung mengingatkan apa artinya. Tentunya begitulah bagi Stephen Hawking. Stephen dan Jane menikah di usia 21 tahun, dengan keyakinan bahwa dia akan punya waktu hidup dua tahun, maksimal. Dan dia hidup hingga berusia 50 tahun lebih. Contoh kedua bahwa waktu itu terbatas, saya pernah memerankan Richard II di teater, dan salah satu kalimat terakhirnya adalah, “Aku membuang waktu dan kini waktu yang menghabisiku.” Pandangan untuk tidak membuang waktu benar-benar memenuhi setiap momen, semakin diperkuat ketika Anda tahu ada batasannya.

 

Apa artinya menjadi seorang gentleman di masa kini?

Semoga saya termasuk seorang gentleman. Saya melihat ayah saya sebagai seorang gentleman. Dia punya gaya elegan yang klasik. Dia cukup bersahaja. Ayah saya tidak menunjukkannya secara mencolok, tetapi terlihat semangat yang tenang dalam gaya klasiknya. Ada kerendahhatian dalam dirinya. Dia punya tukang jahit yang kompeten.

Jika Anda punya waktu tambahan satu jam, hari ini atau besok, apa yang akan Anda lakukan?

Saya ingin bermain piano. Permainan saya tidak terlalu bagus, tapi saya sudah bermain piano sejak dulu. Dan ketika saya berlatih, rasanya seperti terobsesi, sehingga tidak bisa berpikir tentang hal lain. Itu bagus buat saya, semacam mengalihkan pikiran sebentar.

 

Share via
Copy link
Powered by Social Snap