ART, INGENUITY, SPEED
Desain seragam khusus Ducati di Mugello 2025 menjadi sinergi bagi pertemuan budaya, seni, dan teknologi dalam harmoni kecepatan
Renaisans bukan hanya sekadar periode sejarah, melainkan sebuah era yang mewakili keunggulan dan kreativitas abadi, yang mampu menginspirasi bentuk, ide, dan inovasi saat ini.
Grand Prix Italia di Mugello 2025 menjadi saksi momen istimewa di mana Ducati menghadirkan desain seragam (livery) bertema ‘Renaissance’ sebagai bentuk penghormatan terhadap legasi budaya Italia.
Desain seragam ini lahir dari kolaborasi antara desainer Aldo Drudi dan sejarawan Marcello Simonetta, membawa filosofi dan semangat zaman kebangkitan budaya Italia ke arena balap modern.
Ducati memadukan kecanggihan teknologi dengan narasi historis yang kuat, menciptakan tampilan visual yang bukan hanya menarik secara estetika tetapi juga sarat akan makna.
Di lintasan Mugello, motor Desmosedici GP tampil sebagai simbol persilangan antara seni, ilmu pengetahuan, kecepatan dan keberanian. Pebalap Francesco Bagnaia, lahir di Turin pada 1997, datang ke Mugello sebagai pebalap Italia yang telah mengukir sejarah bersama Ducati. Dengan nomor 63 di motornya, ia membawa status Juara Dunia MotoGP dua kali pada 2022 dan 2023.
Baju seragam balap bertema Renaissance yang ia kenakan menjadi simbol kebanggaan sekaligus cerminan perannya sebagai duta nilai budaya di lintasan.
Bagi Bagnaia, balapan di Mugello bukan hanya soal mengejar podium, tetapi juga tentang mempersembahkan karya yang menggabungkan semangat, filosofi, dan identitas Ducati dalam setiap detik waktu yang ia lalui di aspal sirkuit.
Sementara Marc Márquez, pebalap dengan nomor 93 dari angkatan 1993, tiba di Mugello dengan catatan delapan gelar juara dunia yang ia raih sepanjang kariernya.
Musim 2025 menjadi tahun pertamanya bersama Ducati Lenovo Team, dan Mugello menjadi ajang perkenalannya di hadapan publik Italia sebagai bagian dari keluarga baru.
Baju seragam balap bertema Renaissance yang ia kenakan melambangkan penyatuannya dengan filosofi Ducati, di mana kecepatan, keberanian, budaya, dan kecanggihan berpadu.
Bagi Márquez, setiap detik di lintasan adalah ruang untuk membuktikan komitmennya, sekaligus menghadirkan harmoni antara ambisi kemenangan dan penghargaan terhadap waktu yang membentuk setiap kisah besar di arena balap.
Penulis: Billy Saputra