Trailblazing Star

Menyaksikan suar jejak langkah dan pencapaian Laura Basuki di dunia perfilman

Ketika warga Berlin bersiap menghadapi kerasnya terpaan cuaca dingin di bulan Februari kemarin, secara kontras, sambutan hangat justru datang dari kota tersebut yang diberikan kepada industri perfilman Indonesia lewat film Before, Now, & Then (2022). Film hasil karya sutradara Kamila Andini tersebut tayang perdana untuk dunia di ajang Berlin International Film Festival (Berlinale) 2022. Tak sampai di situ saja, film tersebut juga diumumkan secara resmi oleh penyelenggara festival berhasil lolos dan masuk ke dalam daftar program kompetisi utama Berlinale. Dilansir lewat laman resmi berita Antara, dalam festival film yang dilangsungkan dari 10 hingga 20 Februari tersebut, Before, Now & Then bersaing dengan 17 film lain dari berbagai negara yang lantas memperebutkan penghargaan Golden Bear dan Silver Bear dalam festival Berlinale ke-72 tersebut.

Secara ringkas, film tersebut mengangkat kisah hidup tokoh Raden “Nana” Sunani, yang diadaptasi dari salah satu bab novel berjudul Jais Darga Namaku, karya Ahda Imran. Diceritakan, sosok Nana (diperankan oleh Happy Salma) kemudian melarikan diri dari kota kelahirannya, karena ia didatangi oleh segerombolan orang yang ingin mempersuntingnya. Langkahnya membawa ia ke Bandung dan menetap di sana, kelak ia menikah dengan lelaki yang berasal dari keluarga menak. Lantas Nana, bertemu dengan sosok simpanan suaminya (didukung  oleh peran Laura Basuki), alih-alih ribut, keduanya justru saling memberi dukungan sebagai sesama perempuan yang hidup di era 1960-an. Berkat kemampuan aktingnya, Laura berhasil memikat juri, dan terpilih menjadi Pemeran Pendukung Terbaik dalam ajang bergengsi Berlinale 2022.

Dalam acara pemutaran perdana filmnya di Berlin itu, Laura Basuki terlihat menawan dalam balutan busana Chanel yang didominasi oleh warna hitam yang elegan. Senyum dan pesonanya pun mencuri perhatian karpet merah ajang perfilman internasional tersebut. Perhiasan yang dikenakan Laura adalah Tiffany & Co., menggenapi penampilannya yang begitu memukau pada malam itu. Terdapat sebuah fakta menarik antara koleksi HardWear dari Tiffany & Co. dan keteguhan Laura mengenai pembagian waktu, yakni kemampuan untuk menemukan keseimbangan dalam berbagai kesempatan. Kami sempat mewawancarai Laura melalui telfon tentang penghargaan yang baru diterimanya itu, dan ia menjawab, “Tentu saja perasaan saya senang sekali, karena ini adalah salah satu pencapaian  yang paling bersejarah untuk saya sejauh ini. Cukup kaget karena tujuan saya ke Berlinale adalah untuk menyaksikan penayangan perdana film saya, lalu pada malam penganugerahan saya pun sudah dalam perjalanan pulang ke Indonesia, ketika menerima kabar tersebut, betul-betul sebuah surprise, sweet surprise!”. Sekembalinya dari Berlin, bagaimana dengan rencana dalam waktu dekat dari seorang Laura? Dengan lugas dan sederhana ia menjawab, ”Sekarang ini saya tengah berada di tahap proses pengambilan gambar sebuah proyek film, kurang lebih, tidak jauh berbeda kesibukannya, tetap mengutamakan pengambilan gambar, menjalankan proyek film, ataupun seri,” tuturnya. Seolah Laura enggan membuang waktu dan memilih memanfaatkan waktunya secara bijaksana.

 

Simak liputan lengkapnya di CGW Indonesia Edisi 18/2022.

Share via
Copy link
Powered by Social Snap