Timeless Splendor
Desain elegan yang tak lekang waktu telah menarik Roland Adam ke dalam dunia jam tangan Cartier
Jam tangan adalah salah satu cara untuk menunjukkan karakter Anda. Salah satu contohnya terlihat pada desainer interior kenamaan Roland Adam yang menyukai keindahan desain yang bergaya elegan dan understated untuk jam tangan favoritnya. Roland yang telah lebih dari 30 tahun menggeluti bidang desain ini telah mengoleksi beberapa jam tangan dari merek Cartier, Rolex, dan juga Baume & Mercier.
“Desain interior saya sebagian besar bergaya elegan dan understated, dan ini berpengaruh dalam bagaimana saya memilih sebuah jam tangan,” ujar desainer lulusan Hendon College pada tahun 1988 ini.
Roland adalah desainer dan pendiri Goodlife Interior yang telah menggarap berbagai proyek di dalam maupun luar negeri, seperti di Singapura dan Australia. Dengan gayanya yang modern namun simpel, Roland juga mendesain interior Villa Ali Agung di Bali. Saat ini ia tengah mengerjakan sebuah residence di Semarang dan 3 unit apartemen serta 1 unit penthouse di Jakarta, “Pandemi tidak terlalu berpengaruh dalam bidang Interior Design, walaupun ada beberapa proyek yang pending untuk sementara waktu,” ungkapnya.
Kesukaannya terhadap jam tangan ternyata telah tumbuh semenjak usia yang sangat muda. Bahkan pada saat baru berumur 17 tahun, ia telah menabung dari uang sakunya untuk membeli sebuah jam tangan Cartier Tank yang sampai saat ini masih ia pakai sesekali waktu.
Cartier merupakan salah satu merek jam tangan favoritnya, tentunya karena memiliki desain yang selaras dengan karakternya dalam mendesain interior. Sejauh ini ada empat jam tangan Cartier yang ia miliki, yaitu Pasha de Cartier, Santos de Cartier, Tank de Cartier, dan Drive de Cartier. “Saya menyukai jam tangan Cartier dikarenakan desainnya yang elegan dan timeless, sesuai dengan kepribadian saya,” akunya.
Salah satu jam Cartier kebanggaan miliknya adalah Pasha generasi pertama yang dibelinya pada tahun 1989. Pasha adalah lini jam tangan yang terinspirasi dari jam tangan yang dibuat oleh Cartier untuk Pasha atau Sultan Maroko, Thami El Glaoui pada tahun 1930an. Saat itu sang sultan menginginkan jam yang bisa mengimbangi gaya hidupnya yang aktif dan memiliki ketahanan yang tinggi terhadap air. Akhirnya pada tahun 1985, Cartier melihat kembali sejarah ini dan menciptakan jam tangan Pasha de Cartier yang sporty dan maskulin namun tetap mengadopsi desain elegan. Yang mendesain jam ini pun cukup dikenal di dunia jam tangan, yaitu sang maestro Gerald Genta yang sebelumnya juga mendesain Patek Phillippe Nautilus dan Audemars Piguet Royal Oak.
Jam tangan Pasha de Cartier memiliki case bundar yang tidak biasa untuk jam tangan dari merek ini ketika diluncurkan, namun Gerald sang desainer tetap mempertahankan beberapa ciri khas dari Cartier yaitu Vendome lugs and safir berwarna biru pada tombol pemutar jam. Varian yang dimiliki oleh Roland sendiri merupakan versi stainless steel dengan gelang jam dan dial berwarna putih yang elegan.
Selain Cartier, Roland juga mengakui jika ia memiliki dua jam tangan Rolex dan sebuah jam tangan Baume & Mercier. Seluruh jam tangan yang ia miliki selalu dirawat dengan baik dan akunya jarang mengalami kerusakan. Ia hanya mengunjungi tempat servis ketika jamnya perlu dibersihkan saja. Bagi Roland, jam tangan adalah aksesoris yang penting dan memiliki fungsi yang lebih besar selain hanya sebagai penunjuk waktu. Menurutnya jam tangan merupakan pelengkap fashion, yang menyempurnakan tampilan busananya.
Jika ia mendapatkan kesempatan untuk mendesain jam tangan, ada beberapa aspek desain yang ingin Ia terapkan agar menjadi jam yang sempurna, “Saya akan lebih memikirkan sizing atau ukuran untuk tangan pria Asia yang pergelangannya tidak terlalu besar. Juga strap yang lebih sustainable dan cocok untuk daerah tropis yang lembab,” ujarnya. Email : goodlife@cbn.net.id