The Sky Is The Limit
Permainan kombinasi warna, perubahan hingga detail terkecil, hingga wajah baru dari seri jam tangan pilot, inilah daya tarik dari koleksi terbaru Rolex periode 2022
Dari ajang bergengsi Watches & Wonders yang telah dilangsungkan di Jenewa beberapa waktu lalu, hanya beberapa merek jam tangan yang diantisipasi kemunculan seri terbarunya, salah satunya dari merek yang dikenal lekat berkat logo mahkotanya ini. Berbeda dengan industri mode yang tiap tahunnya memamerkan produk baru yang berbeda dari musim sebelumnya, Rolex sebagai salah satu pemain utama di industri jam tangan, lebih mengambil pendekatan subtil dalam merilis produk terbarunya. Berikut pembaruan-pembaruan kreatif dari koleksi Rolex di tahun 2022.
The King Has Spoken
Tema yang menjadi sorotan untuk tahun ini adalah ‘Skywards’, yang merujuk pada seri Oyster Perpetual Air King. Jika diperhatikan dengan teliti, akan terlihat beberapa titik kunci pembaruan dari jam tangan pilot Rolex ini, mulai dari tampak depan, sampai bagian komponen penting lainnya. Jam tangan ini hadir dalam case berukuran 40mm dari stainless steel, dalam warna dial yang sama yaitu hitam, bersanding dengan logo Rolex dalam palet warna hijau, di bawah logo khas mahkota berwarna kuning. Sekelilingnya adalah penomoran khusus untuk dunia aviasi yang dapat dengan mudah dibaca berkat ukurannya yang cukup besar. Dapat disaksikan pula kemiripan pada indikator angka 3, 6 dan 9 dengan seri jam tangan Explorer. Gelang jam tangannya mengadopsi sapuan halus tipe Oyster, dengan clasp berfitur EasyLink Oyster. Tombol jamnya memiliki pengaman crown yang memberikan andal menyerupai seri sports watch lainnya dari Rolex.
Perubahan inkonvensional kembali ditunaikan oleh Rolex, menjadikan jam tangan pilot ini dapat lebih mudah dibaca saat kondisi minim cahaya. Tiap-tiap indikator nomornya terisi oleh bahan Chromalight yang bercahaya. Penyuka seri jam tangan ini pun dapat menemukan pembaruan subtil masih di komponen yang sama, yaitu alih-alih angka 5 pada urutan pertama indikator angkanya, kini menjadi 05. Penggerak utamanya juga diperbaharui, yaitu mesin caliber 3230 yang dikembangkan secara mandiri dan pertama kali diperkenalkan kepada publik di tahun 2020 lalu. Mesin penggerak ini mampu menyimpan daya hingga 70 jam, sambil membawa fitur Chronergy yang sebelumnya telah dipatenkan.
Green with Envy
Merek Rolex sejak lama memiliki sinonimitas dengan warna hijau. Warna yang elok, dan juga seringkali dianalogikan sebagai simbol kemakmuran. Entah itu dari varian jam tangan dengan dial berwarna senada, pilihan warna kotak jam tangannya, bahkan aksen warna dari butiknya pun hijau. Tidak ada yang menduga warna ini pun menjadi pilihan pertama untuk menjadi bagian setengah warna dari bezel model GMT Master II. Begitu spesial, karena ini juga merupakan jam tangan pertama dari Rolex untuk mereka yang memiliki kapabilitas tangan kidal (lefty). Dalam kamus dunia horologi, jam tangan ini mengadopsi mode “destro”, didesain untuk dikenakan pada pergelangan tangan kanan. Selain itu, tak hanya sekadar memindahkan komponen crown ke bagian kiri case, celah penunjuk tanggal berikut kaca pembesar cyclops pun turut direlokasi ke bagian kiri dari dial jamnya.
Pada tahun-tahun sebelumnya, seri GMT hadir lengkap dengan julukan masing-masing yang mungkin sudah akrab didengar di telinga, yakni seri Pepsi, Batman, dan Root Beer. Sedangkan untuk si hijau, internet masih berdebat antara dua julukan Starbucks, Heineken, atau Sprite, semua kembali pada pilihan masing-masing. Demi menciptakan seri kidal ini, Rolex khusus menampilkan mesin penggerak 3285 (4 Hz) dengan daya simpan 70 jam yang dikembangkan secara mandiri agar dapat berfungsi dengan mode crown di sebelah kiri. Namun jam tangan ini juga cocok bagi pengguna normal, yang memiliki keinginan untuk mengenakannya di pergelangan tangan kiri, yaitu untuk menghilangkan perasaan risi tertekan bagian crown ketika punggung tangan kirinya bergerak ke atas. Hadir dalam diameter 40mm, jam tangan ini kedap air hingga kedalaman 100 meter. Segi ketahanannya juga dibuktikan oleh sertifikasi Superlative Chronometer atau COSC, yang membuat jam tangan ini tahan terhadap tekanan medan magnet. Masih dari segi yang sama, tampilan jam pun dilindungi oleh kaca safir tahan gores. Tali jam tangannya menggunakan clasp pengaman Oysterlock, yang memiliki kenyamanan Easylink untuk mengatur panjang-pendek tali jam.
Baby Blue as the Warmest Color
Tahun ini Day Date 40 dengan dial berwarna biru ice mungkin dapat memenangkan kategori jam tangan paling favorit. Ada hal yang tidak dapat dijelaskan betapa serasinya warna biru terang ketika dipadupadankan dengan case dan tali jam tangan berbahan platinum. Platinum selain menjadi bahan metal berkualitas paling tinggi, juga tergolong bahan yang paling sulit untuk ditangani dalam menghasilkan bentuk yang sempurna. Rolex membuktikan kelihaiannya dalam menciptakan teknik pembuatan jam tangan, terutama ketika mengejar bentuk flute (gerigi) bezel hingga sempurna menggunakan bahan metal platinum tersebut. Karena prosesnya bisa menghabiskan waktu tahunan, hanya untuk melakukan riset dan pengembangan untuk menghasilkan bentuk tersebut, tidak salah jika seri jam tangan ini diberi julukan sebuah simbol dari kesan prestise.
Day Date menampilkan fitur kalender yang ditunjukkan lewat kata penuh ejaan di bagian indikator angka 12, melengkapi fitur penunjuk tanggal di angka tiga, dan penomoran dengan angka Romawi klasik. Jam tangan ini ditenagai oleh caliber 3255 dengan Chronergy escapement dan daya tahan hingga 70 jam, dan kedap air hingga 100 meter. Terdapat pilihan ukuran 36mm, cocok bagi yang memiliki pergelangan lebih kecil. Meski bagian indikatornya tidak dilengkapi oleh lapisan bercahaya, tidak menjadi masalah, karena penggunaan bahan platinum juga mampu “bercahaya” dengan statusnya sebagai metal paling mulia.
A Bouquet of Floral Dials
Rolex melafazkan romantisnya estetika kelopak bunga pada tiga seri Datejust berukuran 31mm. Bak tiga buket indah dengan taburan bunga dalam warna berbeda, pada pilihan pertama, dial dengan floral berwarna silver dibungkus oleh case jam berwarna Everose dan gelang jam tangan bergaya jubilee berwarna senada, dengan format dua warna yang dikelilingi oleh bezel bertabur berlian. Pilihan kedua hadir dengan warna dial biru Azzurro, dengan case jam berbahan emas putih, bezel bergerigi, berpadu dengan gelang jam tangan bergaya Oystersteel. Pilihan ketiga, hadir dalam dial berwarna hijau Olive, dengan case emas kuning 18 karat yang mewah, dengan gelang jam senada, dan semakin sempurna berkat kilauan bagian bezel bertabur berlian. Sebelum terpukau oleh kelopak bunga dari tiap-tiap jam tangan ini, perhatikan bagian putik di mana sebutir berlian terpahat manis diatasnya. Jika dihitung secara teliti, masing-masing jam tangan memiliki 24 bunga berputik berlian, yang jika ditelisik lebih jauh, berlian-berlian tersebut pun memiliki fungsi sebagai indikator angka jam tangan. Jika pada momen spesial biasanya pasangan akan memberikan buket bunga sebagai pemanis hadiah utama, jam tangan ini seolah dapat menjadi wujud hibrid dari dua hal tersebut.
Mengusung mesin caliber 2236, kreasi jam tangan berbunga ini membawa estetika khas Datejust yakni celah penunjuk jam di angka tiga, dengan kemampuan daya simpan energi 55 jam. Tema floral ini sepertinya berlanjut terus, setelah di tahun sebelumnya merek ini juga merilis jam tangan dengan dial dedaunan dalam paduan warna hijau. Bentuk dial yang tak biasa ini dapat menjadi sebuah pilihan alternatif, bagi mereka yang mungkin bosan dengan varian dial yang sudah ada sebelumnya. Juga bagi mereka yang berani untuk memilih jam tangan di luar zona nyaman, menciptakan daya tarik berbeda.
Sail Away with Me
Setelah varian jam tangan dengan warna bezel dan warna dial yang baru, sesuatu yang minimalis hadir dalam seri Yacht-Master 42. Kategori penggunaan material termewah telah dimenangkan oleh Day Date, bentuk terunik jatuh kepada GMT Master II, sedangkan kategori klasik, masih dipertaruhkan dan bisa saja dimenangkan oleh Yacht-Master 42 yang kali ini hadir dalam balutan warna emas kuning. Bentuknya begitu mudah dikenali, terutama dari bagian bezel berbahan keramik, dengan bagian indikator angka yang dipoles dan dibuat sedikit timbul, dalam latar belakang bahan matte. Menjadikannya begitu kontras, meskipun masih dalam warna senada dengan bagian dial yang berwarna hitam, namun dilengkapi oleh indikator dan penulisan dengan font berwarna putih. Penggunaan warna emas kuning pun tidak diduga, karena berdasarkan penelusuran, Rolex sebelumnya sudah menguji coba jam tangan Yacht-Master berbahan titanium, namun bahan emas kuning yang dipilih oleh Rolex tahun ini menghasilkan proporsi kontras warna yang mewah karena dipadukan dengan warna hitam penuh dari bagian bezel, dial dan tali jam tangan bergaya Oysterflex, yang terbuat dari bahan karet yang nyaman. Sebagai penyokong daya, caliber 3235 dengan daya simpan hingga 70 jam tertanam di dalamnya, dan jam tangan ini juga kedap air hingga 100 meter dan anti magnet.
Yacht-Master juga hadir dalam versi yang sedikit lebih mungil, tetapi dengan paras dan konstruksi yang luar biasa atraktif. Yacht-Master 40 Gem-Set adalah jam tangan yang merupakan hasil formulasi dan ideasi di mana kemasyhuran wujud elemen langit dan lautan bertemu. Kemudian matahari terbit yang direfleksikan oleh air, bersamaan ketika udara bereaksi dan menghasilkan warna berpendar. Momen ini ditangkap dan diabadikan untuk dapat disaksikan keindahannya langsung Ketika melihat keindahan jam tangan ini melalui pergelangan tangan. Bagian bezel yang bertatahkan berlian, batu safir warna biru, perak, dan merah muda, mewakili nuansa warna dari fenomena Aurora Borealis. Keunikan desain ini kemudian dibungkus oleh case berbahan emas putih. Masih ditenagai oleh caliber yang sama, kedua jam tangan ini akan menyempurnakan momen berlayar dengan performanya yang tidak perlu diragukan Kembali. Diluncurkan sejak tahun 1992, seri Yacht-Master dirancang secara khusus bagi para navigator dan nakhoda. Seri ini kehadirannya terus dirawat, menjadikannya sebuah warisan dan nilai merek yang kaya dan lekat bagi perjalanan merek Rolex di dunia pelayaran dan kelautan sejak tahun 1950-an. Jam tangan ini masuk ke dalam kategori profesional, dan mampu memberikan perpaduan sempurna antara fungsi dan gaya kelautan, yang andal tak hanya Ketika digunakan sehari-hari di darat dan di perairan. Wujudnya dapat dengan mudah dikenali dari bentuk bezel yang dapat diputar ke dua arah untuk varian tanpa gem-set, memiliki fitur graduasi waktu 60 menit, terbuat dari logam mulia yang disandingkan dengan bahan Cerachrom.