Eternal Showcase
Bugatti merilis sebuah hypercar terbaru yang terinspirasi dari komplikasi jam yang tak lekang oleh waktu
Merek mobil super mewah asal Prancis baru saja merilis hypercar terbarunya dengan sentuhan yang tidak biasa. Mobil terbarunya ini menanggalkan mesin W16 yang terkenal dari Bugatti, dan menggunakan mesin V16 hybrid yang mampu menghasilkan 1.800 tenaga kuda.
Pintu mobil ini pun yang pertama menggunakan pintu gunting mirip seperti sebuah Lamborghini. Namun ada sentuhan lain yang juga tidak kalah menarik dibandingkan pembaharuan di sektor mesin dan eksterior mobilnya.
Mobil terbaru ini merupakan yang pertama yang tidak lagi menggunakan nama pembalap masa lalu dari Bugatti.
Alih-alih pabrikan yang berbasis di Molsheim ini menamakan mobilnya, Tourbillon, terinspirasi langsung dari salah satu komplikasi jam mekanikal terumit. Mobil ini juga menjadi mobil mewah pertama yang memiliki nama yang berasal dari sebuah mesin jam.
Tourbillon adalah penemuan pembuatan jam tangan oleh seorang jenius kelahiran Swiss, Abraham-Louis Breguet yang tinggal di Perancis pada tahun 1801.
Sebuah ciptaan yang benar-benar orisinal tanpa ada bandingannya, rumit dan indah, komplikasi ini membantu melawan efek gravitasi pada jam tangan untuk memastikan ketepatan waktu yang lebih konsisten.
Dan lebih dari 200 tahun kemudian, jam ini masih dihormati sebagai puncak pembuatan jam tangan. Para kolektor masih sangat menikmati bagaimana indahnya sebuah tourbillon berputar dan beroperasi di tengah dial jam kecintaan mereka.
Bugatti menginginkan suatu mobil yang tidak akan lekang waktu, sebuah mobil yang bisa dipamerkan di pameran mobil klasik bertahun-tahun kemudian. Sebuah teknologi dapat dengan mudah ditanggalkan – terutama layar digital berukuran besar – jadi penting untuk menggunakan sebanyak mungkin komponen yang tidak lekang oleh waktu.
Oleh karena itu, Tourbillon menggunakan sejumlah teknik desain dan teknik yang tidak akan pernah ketinggalan zaman, termasuk kluster instrumen analog yang dibuat oleh pembuat jam tangan Swiss dan diselesaikan dengan ketelitian dan perhatian yang sama seperti pada jam tangan terhebat di dunia.
Jika beberapa tahun lalu Bentley memasang sebuah tourbillon di dalam jam pada dashboard mobilnya, maka Bugatti membawa penggunaan tourbillon di dalam sebuah mobil ke tingkat lebih tinggi.
Bugatti membuat sesuatu yang tidak pernah dilakukan sebelumnya, sebuah speedometer atau cluster instrumen dengan tourbillon, semuanya dirancang dan dibangun dengan keahlian pembuat jam tangan Swiss.
Terdiri atas lebih dari 600 bagian dan dibuat dari titanium serta batu permata seperti safir dan rubi, kluster kerangka ini dibuat dengan toleransi terbesar sebesar 50 mikron, dengan toleransi terkecil sebesar 5 mikron, dan berat hanya 700g.
Detail yang dibuat secara rumit ini tetap menjadi titik fokus pengalaman berkendara, karena tetap di tempatnya saat tepi roda kemudi berputar mengelilinginya – sebuah pengaturan yang dikenal sebagai roda kemudi hub tetap.
Melalui konsep yang cerdik ini, pengemudi Tourbillon dapat melihat instrumentasi mereka tanpa halangan, terlepas dari sudut kemudi karena jari-jarinya menjangkau bagian belakang cluster instrumen.
Bugatti Tourbillon kini memasuki tahap pengujian, dengan prototipe yang sedang diuji di jalan raya agar bisa mulai dikirim ke pelanggan pada tahun 2026. Seperti Bugatti lainnya dan juga jam tangan mekanikal kelas atas, mobil ini dibuat dalam jumlah yang sangat terbatas.
Hanya sebanyak 250 unit akan dibuat, dengan harga mulai EUR 3,8 juta (sekitar IDR 70 miliar). Perakitan manual akan dilakukan di Bugatti Atelier di Molsheim, menyusul model terakhir Bugatti bertenaga W16, Bolide dan W16 Mistral.
Penulis: Yessar Rosendar