Strengthening the Ties

Berbincang dengan Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Timor-Leste dan ASEAN, Kurt Kunz mengenai kemitraan kedua negara, industri jam tangan, hingga pariwisata

Dalam rangka memperingati tujuh dekade hubungan diplomatik Swiss dengan Indonesia, dan hubungannya
dengan industri jam tangan, Collector’s Guide – WATCHES Indonesia mendapatkan kesempatan khusus untuk berbicara dengan Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Timor-Leste dan ASEAN, Kurt Kunz. Jika melihat kembali ke dalam sejarah hubungan diplomatik antara Indonesia dan Swiss yang dibuka pada tahun 1951, dapat dikatakan bahwa Swiss merupakan mitra penting bagi Indonesia. Memasuki usia ke-71 dalam hubungan bilateral antara Swiss dan Indonesia, kedua belah pihak sudah menegaskan kembali komitmennya untuk semakin memperkuat
hubungan dan kerja sama di berbagai bidang.

Seperti biasanya, dalam setiap edisi majalah Collector’s Guide – WATCHES Indonesia, kami selalu menerbitkan berbagai aspek industri, acara, hingga tren jam tangan mewah Swiss. Kali ini, kami mendapatkan kesempatan langka untuk berbicara lebih dalam dengan Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Timor-Leste dan ASEAN, Kurt Kunz, mengenai kemitraan kedua negara, industri jam tangan, serta pariwisata di kedua negara. Berikut adalah petikan wawancara eksklusif kami:

Pada tahun ini, Swiss dan Indonesia merayakan tujuh dekade hubungan diplomatik. Bisakah diceritakan sedikit tentang kemitraan yang luar biasa ini.
Hubungan diplomatik terjalin pada 2 November 1951, saat Indonesia mengakreditasi duta besarnya untuk Swiss. Selanjutnya, perwakilan Swiss untuk Indonesia diakreditasi pada tahun 1952. Menurut saya, elemen utama dari kemitraan Swiss-Indonesia yang positif dan bertahan lama adalah manusia, kemakmuran, dan juga keberlanjutan.

Swiss dan Indonesia adalah rumah bagi bahasa dan budaya yang berbeda, dan berbagi komitmen untuk sistem multilateral yang kuat dan dapat diandalkan. Sebagai contoh, Indonesia berhasil mengemban tanggung jawab sebagai anggota Dewan Keamanan PBB pada tahun 2019-2020 dan Swiss menjadi kandidat pada tahun 2023-2024. Apalagi, Indonesia kini resmi memegang keketuaan atau presidensi Group of Twenty (G20). Kemudian, berkenaan dengan kemakmuran, ekonomi merupakan ikatan yang kuat antara negara kita. Ada 150 perusahaan Swiss di Indonesia yang mempekerjakan sekitar 50.000 orang. Indonesia menikmati kepercayaan mereka, dan perusahaan-perusahaan Swiss ini merupakan investor yang kuat. Pada tahun 2021, Swiss menjadi investor terbesar kesepuluh di Indonesia. Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Negara-Negara EFTA (IndonesiaEuropean Free Trade Association Comprehensive Economic Partnership Agreement/IE-CEPA) mulai berlaku pada November tahun lalu dan akan menjadi bagian penting untuk
pengembangan lebih lanjut dari hubungan ekonomi kita. Sejak 5 Maret, Persetujuan tentang Pertukaran Profesional Muda (Agreement on the Exchange of Young Professional) berlaku, dan Perjanjian Investasi Bilateral (Bilateral Investment Treaty) siap untuk ditandatangani.

Keberlanjutan juga telah menjadi inti kerja sama pembangunan Swiss dengan Indonesia selama lebih dari 50 tahun. Saat ini, Swiss terus bekerja menuju tenaga kerja yang lebih berkualitas dengan keterampilan yang relevan untuk sektor pariwisata dengan bekerja sama dengan Politeknik Pariwisata di Lombok. Selain itu, kami terus bekerja di sektor infrastruktur dan mendukung pengembangan Bus Rapid Transit Systems di Bandung, Batam, Makassar, Pekanbaru, dan Semarang. Selanjutnya, kerjasama kami membantu UKM mendapatkan akses pasar yang lebih baik dan mendukung integrasi rantai nilai yang berkelanjutan, khususnya komoditas ekspor, seperti perikanan dan minyak sawit. Tentunya, kami berharap dapat terus memelihara dan memperkuat hubungan kami dengan Indonesia.

Sebagai informasi, kami menerbitkan berbagai aspek industri, acara, dan juga tren jam tangan mewah Swiss dalam setiap edisi majalah Collector’s Guide – WATCHES Indonesia. Saat ini, banyak merek jam
tangan Swiss yang membuka butik mereka di Indonesia, dan tidak heran jika kolektor jam tangan Indonesia mendapat perhatian dari Swiss. Bolehkah kami tahu pendapat Anda tentang hal ini?
Pembuat jam tangan asal Swiss dianggap sebagai “juara dunia” dalam membangun merek yang diakui secara global. Faktor kunci keberhasilannya antara lain adalah inovasi yang konstan, manufaktur presisi yang  menghasilkan kualitas tertinggi, bisnis dan alur cerita yang kredibel dan berkelanjutan. Saya senang melihat semakin banyak merek yang menemukan pasarnya di Indonesia, baik dengan berinvestasi di butik mono-brand atau konsep shop-in-shop. Khususnya, para kolektor jam tangan Indonesia mengharapkan pengalaman berbelanja secara langsung yang dikelilingi oleh lingkungan penjualan yang otentik.

Selain itu, kami juga mempublikasikan tentang pariwisata Swiss secara umum. Apakah warga Swiss dengan mudah datang ke Indonesia?
Indonesia adalah destinasi wisata yang amat sangat disenangi. Sebelum pandemi, ada sekitar 50.000 hingga 60.000 kedatangan asal Swiss. Pengumuman bahwa wisatawan dapat tiba di Bali tanpa karantina pada pertengahan Maret kemarin diterima dengan sangat baik di tanah air.

 

Sebaliknya, bagaimana pandemi memengaruhi orang Indonesia yang berkunjung ke Swiss? Apakah Swiss sudah terbuka untuk turis?
Wisatawan Indonesia menyukai alam Swiss, termasuk pengalaman musim dingin, keramahtamahan, dan fasilitas yang ramah keluarga. Sebelum pandemi, di tahun 2019, kami dengan senang hati mencatat lebih dari 100.000 orang Indonesia menginap di Swiss. Berkat perkembangan positif dari situasi pandemi, pada pertengahan Februari
sebagian besar tindakan pencegahan untuk menahan pandemi virus corona dicabut. Ini juga berlaku untuk tindakan pencegahan terkait kesehatan bagi orang yang memasuki Swiss. Kita sedang menuju musim semi, musim yang indah di mana hari-hari menjadi lebih panjang dan alam seakan-akan bangun kembali.

Pada akhirnya, bolehkah kami tahu hal favorit Anda tentang Indonesia, baik dari segi budaya, makanan, tempat wisata?
Saya amat sangat terkesan dengan keragaman Indonesia, secara etnis dan bahasa serta kekayaan budayanya. Saya sangat nyaman berada di luar, menemukan keindahan dan keragaman bentang alam Indonesia. Kegiatan hiking membawa saya dekat dengan tempattempat yang sangat asli di negara ini dan juga untuk benar-benar merasakan Indonesia dan memahami orang-orangnya.

 

Share via
Copy link
Powered by Social Snap