MONACO REIMAGINED

Tiga wajah baru TAG Heuer Monaco memperlihatkan bagaimana nilai sejarah, perkembangan teknologi, dan semangat dunia balap bertemu dalam satu iringan waktu

Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 1969, TAG Heuer Monaco telah menjadi penanda keberanian dalam dunia jam tangan. Dengan bentuk kotaknya yang menjadi ciri khas dan keberpihakannya pada dunia balap, jam tangan ini tidak hanya merekam waktu, tetapi juga menciptakan pernyataan yang melekat dalam perjalanan sejarahnya.

Di tengah perubahan gaya dan teknologi yang berkesinambungan, TAG Heuer tetap menjaga semangat eksplorasi yang menjadi denyut nadinya. Tahun ini, semangat itu dituangkan dalam tiga interpretasi terbaru dari Monaco. Masing-masing membawa cerita yang berbeda, mulai dari penghormatan terhadap warna Gulf yang legendaris, nostalgia stopwatch klasik, hingga inovasi tertinggi lewat mekanisme split-seconds yang rumit, berpresisi, dan memukau.

TAG Heuer Monaco Chronograph x Gulf

Di antara sejarah panjang kolaborasi dunia jam tangan dan balap, warna biru muda dan oranye khas Gulf memiliki tempat tersendiri. TAG Heuer Monaco Chronograph x Gulf meneruskan nilai warisan tersebut dengan pendekatan yang lebih matang dan modern. Menghadirkan semangat era 70-an di pergelangan tangan, jam tangan edisi terbatas ini merayakan kolaborasi legendaris TAG Heuer dengan Gulf, lambang sejati bagi para penggemar balap dan penikmat desain. Warna-warna legendaris itu hadir dalam dial perak berbutir halus, dihiasi aksen biru sunray, oranye dan sub dial warna hitam yang kontras, menghadirkan komposisi visual yang penuh ritme.

Model ini tak hanya membangkitkan memori akan Steve McQueen dan mobil balap Le Mans, tetapi juga menempatkan dirinya sebagai objek yang menyatukan nostalgia dengan performa masa kini.

Teknologi yang melengkapi jam ini pun tidak kalah impresif. Monaco Chronograph x Gulf mengandalkan Calibre Heuer 11, sebuah mesin jam otomatis yang menawarkan cadangan daya hingga 40 jam.

Mekanismenya menggunakan komponen column wheel dan vertical clutch, yang menjamin kehalusan dari setiap fungsi kronograf saat digunakan. Casing Titanium Grade-2 berdiameter 39mm dipoles dengan garis bersih, dilindungi oleh kaca safir yang juga memungkinkan pandangan ke bagian belakang.

Temali kulit berlubang dalam warna biru tua dengan jahitan oranye, atau tali tekstil putih dengan jahitan oranye yang dibuat dari bahan yang sama dengan baju balap McQueen melengkapi siluet sporty yang tetap mengesankan di segala suasana.

TAG Heuer Monaco Chronograph Stopwatch

Model ini membawa TAG Heuer kembali ke akar keahliannya dalam mengukur waktu, terinspirasi langsung dari stopwatch klasik yang pernah digunakan dalam ajang balap pada era 1960-an dan 70-an.

Dial jam berbutir hitam dan perak menampilkan jarum tengah dalam warna merah cerah dan satu indeks merah berpernis di posisi pukul 12, mengingatkan pada desain stopwatch Heuer yang ikonik dari tahun 1960-an & 70-an.

Melindungi pelat jam, casing jam terbuat dari titanium hitam berlapis DLC yang ringan dan tahan lama, menawarkan sentuhan kontemporer pada bentuk ikonik TAG Heuer Monaco. Sesuai tradisi, tombol jam tetap berada di sisi kiri casing, sebuah detail khas yang memperkuat siluetnya yang langsung dikenali.

Dilengkapi tali kulit warna hitam berlubang, memberikan penghormatan kepada sarung tangan balap yang dikenakan oleh pengemudi, TAG Heuer Monaco Chronograph Stopwatch menyalurkan estetika balap klasik, dan gesper titanium yang dihiasi logo HEUER memperkuat warisan jam tangan yang kaya.

Di balik tampilannya yang lugas, jam ini mengusung mesin otomatis Calibre 11, menjamin kinerja akurat dan keandalan dalam jangka panjang.

Casing dari bahan titanium sand-blast berukuran 39mm dan tombol jam titanium berlapis DLC hitam, Monaco Stopwatch bukan hanya alat pengukur waktu, melainkan interpretasi ulang dari alat yang pernah mencatat rekor dan mendampingi para pembalap profesional.

TAG Heuer Monaco Split-Seconds Chronograph

Dari semua model Monaco yang dirilis tahun ini, Split-Seconds Chronograph berdiri di garis depan inovasi. Ini adalah pertama kalinya TAG Heuer memperkenalkan fungsi rattrapante ke dalam seri Monaco, menandai tonggak baru dalam sejarah teknisnya.

Jam ini dibuat menggunakan material TH-Titanium yang ringan namun kuat, memberikan struktur kokoh tanpa membebani pergelangan tangan. Dial jam berkonstruksi skelet memperlihatkan kompleksitas mekanisme di dalamnya, menghadirkan lapisan visual yang dinamis dan mendalam.

Casing 41 mm yang dibingkai cincin bezel transparan menambah efek modern yang futuristik, sementara detail bendera kotak-kotak dan aksen merah memperkuat relasinya dengan dunia balap, tempat TAG Heuer pertama kali menemukan identitasnya.

Jantung jam ini adalah mesin jam kronograf TH81-00 buatan tangan, hasil kolaborasi TAG Heuer dan Vaucher Manufacture Fleurier, yang menawarkan kemampuan splitseconds dengan presisi tinggi.

Mekanisme ini memungkinkan pengguna mengukur dua waktu berbeda secara bersamaan, fitur yang sangat dihargai dalam lomba-lomba balap atau uji ketahanan.

Bagian belakang transparan memperlihatkan rotor skelet merah dengan ukiran TAG Heuer yang mempertegas kesan performa tinggi. Tali kulit bertekstur dengan aksen merah dirancang untuk menyatu sempurna dengan desain keseluruhan. Monaco Split-Seconds Chronograph bukan hanya jam tangan, tetapi perwujudan ketelitian ekstrem yang ditampilkan dengan keberanian visual dan keindahan teknis yang terukur.

Tiga interpretasi Monaco tahun ini memperlihatkan luasnya kemungkinan ketika warisan bertemu dengan keberanian berinovasi. Mulai dari kolaborasi Gulf yang menggugah nostalgia, desain stopwatch yang menghormati akar mekanis, hingga teknologi splitseconds yang mampu melesat ke masa depan, TAG Heuer terus merayakan waktu dengan cara yang tak pernah membosankan. Masing-masing model menawarkan perspektif baru terhadap kecepatan, presisi, dan desain, sekaligus mempertahankan identitas Monaco yang khas.

Dalam dunia yang terus bergerak, TAG Heuer memilih untuk tidak hanya mengikuti waktu, tetapi membentuknya. Di pergelangan tangan, setiap Monaco bukan hanya penunjuk waktu, melainkan kisah perjalanan yang terus berkembang.

Penulis: Billy Saputra

Share via
Copy link
Powered by Social Snap
×