A WHIMSICAL MASTERPIECE

Kolaborasi Perrelet dengan seconde/seconde/ menghadirkan arloji Turbine edisi terbatas eksklusif yang sarat humor dan ironi

Dalam dunia haute horology, di mana presisi bertemu dengan seni, Perrelet kembali membuktikan kemampuannya untuk melebur tradisi dengan kreativitas berani. Kali  ini, perusahaan jam tangan Swiss itu berkolaborasi dengan seniman Prancis seconde/seconde/ untuk menciptakan sebuah arloji mahakarya yang tak hanya mengusung statement, tetapi juga fungsional. Hasilnya adalah Turbine Perrelet x seconde/seconde/, sebuah jam tangan edisi terbatas yang meleburkan antara humor bergaya industrial dengan keahlian tingkat tinggi.

Koleksi Turbine, yang merupakan ciri khas semangat inovatif Perrelet, telah lama menjadi “kanvas” bagi para desainer merek tersebut untuk bereksperimen dengan tema-tema berani dan gaya estetika revolusioner. Namun kolaborasi terbarunya ini membawa koleksi itu ke level yang sungguh berbeda, dengan nuansa humor yang dalam.

Dikenal karena reinterpretasi uniknya atas arloji-arloji klasik dan kontemporer, karya seconde/seconde/ (pseudonim Romain André) sering memadukan elemen-elemen budaya pop dan desain industrial, sehingga melahirkan kreasi jam tangan yang memancing imajinasi sekaligus cantik secara visual. Kali ini ia juga menyuntikkan selera humornya yang khas pada Turbine, mengubahnya menjadi sebuah arloji seni yang akan membuat siapa pun tersenyum.

Sekilas, ciri khas perusahaan jam tangan yang didirikan oleh Abraham-Louis Perrelet itu terlihat jelas. Turbin 12 bilah ikonisnya, yang sudah terpatenkan sejak tahun 2009, mendominasi dial, berputar dengan setiap gerakan pergelangan tangan. Namun jika dicermati, sentuhan humor sang seniman pun menarik perhatian.

Jarum detik tradisional di bagian tengahnya digantikan dengan segitiga kuning cerah, menyerupai tanda-tanda peringatan “Keep Hands Clear” yang banyak terlihat di area industrial. Konsepnya yang merujuk pada kemungkinan “bahaya” turbin yang berputar seakan mengingatkan bahwa bahkan di dunia kemewahan pun keselamatan adalah yang terutama.

Turut mempermanis sentuhan humornya adalah tulisan “1777 days since last injury” pada dial, yang mengacu pada tahun berdirinya Perrelet. Detail yang memancing senyum ini merupakan ciri khas karya seconde/seconde/, memadukan antara budaya pop dengan sekelumit ironi. Pada bagian belakang case tertuang dedikasi sang seniman: “Saya sangat mencintai seni. Tetapi itu selalu menjadi yang kedua. Yang pertama tetaplah keselamatan.”

Meski arloji ini jelas-jelas menunjukkan kelucuan, koleksi ini juga membuktikan komitmen perusahaan jam tangan Swiss ini terhadap presisi dan kualitas. Case berdiameter 41 mm terbuat dari titanium grade 2 berlapis DLC hitam, menjamin ketangguhan dan nuansa estetik yang modern dan cantik.

Case band dengan treatment satin-brushed yang dihiasi lekuk vertikal, bersanding kontras dengan bezel, sedangkan tali arloji dari karet hitam menambah sentuhan sporty namun berkelas.

Dial arloji ini juga banyak memainkan kontras. Bilah turbin aluminium anodisasinya diimbangi dengan angka jam dan penanda jam berwarna putih, semua dilapisi dengan Super-LumiNova untuk keterbacaan optimal. Aksen kuningnya, dari seconde/seconde/, tampak mencolok pada latar monokrom tersebut, menciptakan visual yang dinamis sekaligus harmonis.

Di balik itu semua terdapat mesin P-331-MH calibre self-winding yang memiliki cadangan daya 42 jam dan frekuensi 28.800 getaran per jam. Mesin penggerak ini merupakan contoh kesempurnaan akurasi dan keandalan. Oscillating weight yang terbuka, berhiaskan logo Perrelet, menjadi pengingat akan keahlian teknik merek tersebut.

Model ini dibuat terbatas, hanya 25 buah di seluruh dunia, sebuah mahakarya langka bagi para kolektor yang menghargai keunggulan horologis sekaligus selera humor. Setiap jam tangan memiliki kotak khusus, lengkap dengan sertifikat keaslian dan sertifikat chronometry COSC. Bagi mereka yang menginginkan jaminan lebih, Perrelet menawarkan jaminan internasional yang dapat diperpanjang hingga lima tahun berdasarkan permintaan.

Kolaborasi ini lebih dari sekadar jam tangan. Ini merupakan perayaan kreativitas, humor, dan daya tarik abadi kesenian mekanis. Ini merupakan pengingat bahwa bahkan di dunia pembuatan jam tangan yang serius pun selalu ada ruang untuk bercanda. Lengkap sudah. Ini adalah arloji yang menunjukkan waktu, menuturkan kisah, dan melontarkan lelucon, semuanya terkemas menjadi satu.

Penulis: Yohanna Yuni

Share via
Copy link
Powered by Social Snap
×