BEYOND TIMEKEEPING

Brice Tchaplyguine berbagi perspektif tentang identitas, inovasi, dan masa depan TAG Heuer dalam wawancara eksklusif bersama Collector’s Guide Watches, Indonesia di Jakarta

Pada pertengahan bulan Juli lalu, Brice Tchaplyguine, Managing Director TAG Heuer untuk Asia Tenggara, Korea Selatan, dan Australia, berkunjung ke Jakarta. Bertempat di butik TAG Heuer, Senayan City, ia menerima Collector’s Guide Watches, Indonesia untuk sebuah perbincangan eksklusif. Suasana diskusi berlangsung hangat, membahas bagaimana TAG Heuer terus menjaga identitasnya sebagai pionir performa dan presisi. Brice menekankan kedekatan merek dengan dunia balap, serta peran kronograf sebagai fondasi historis yang tak tergantikan. Ia juga berbagi pandangan tentang inovasi masa depan, termasuk material dan teknologi baru, yang tetap berpijak pada warisan kuat TAG Heuer.

Jadi, apa yang membuat TAG Heuer berbeda dari merek lain? Merek ini sudah berhasil selama 165 tahun, menurut Anda apa kunci keberhasilannya?

Saya suka pertanyaan ini, karena setiap kali saya melakukan kunjungan pasar, dan saya cukup sering melakukannya, saya selalu bertanya kepada staf butik atau manajer butik, “Di antara banyak kompetitor di sekitar kita, apa yang membuat TAG Heuer berbeda?” Bagi saya, TAG Heuer itu tentang performa dan kekuatan mental. Saya percaya setiap orang, dalam caranya sendiri, adalah seorang performer, jadi selalu ada cara untuk terhubung dengan pelanggan melalui sisi performa itu. Ambil Formula 1 sebagai contoh. Dunia itu benar-benar tentang kekuatan mental. Hanya selisih satu milidetik bisa membawa Anda dari posisi pertama ke posisi paling belakang.

Sejak awal berdirinya TAG Heuer, kami dikenal sebagai raja kronograf. Saya selalu ingatkan orang bahwa inilah keahlian kami, ini wilayah di mana kami benar-benar memiliki legitimasi. Merek lain mungkin fokus ke kalender abadi atau komplikasi lain, tetapi kami terus berinovasi di bidang kronograf. Dan tentu saja, motorsport. Kami adalah pencatat waktu resmi Formula 1 sejak dulu. Kami pernah bermitra dengan McLaren, dan banyak juara besar setidaknya pernah sekali memakai TAG Heuer di pergelangan tangan mereka. Kami punya banyak fotonya. Jadi inilah legitimasi TAG Heuer, dan inilah yang harus terus kami komunikasikan. Tiga pilar utama: kronograf, performa, dan motorsport.

Untuk jam mekanikal, inovasi seperti apa yang bisa kami harapkan dari TAG Heuer?

Yang membuat TAG Heuer sukses juga adalah inovasi. Nama kami sendiri, Techniques d’Avant-Garde, artinya kami selalu selangkah di depan. Itu sebabnya Frédéric Arnault meluncurkan Connected Watch, dan itu juga alasan kami menghadirkan mesin Solargraph. Kami terus mencoba hal-hal baru, baik dalam teknologi maupun material. Contohnya Solargraph di koleksi Formula 1, ukuran 38mm. Model itu sebenarnya penghormatan untuk seri tahun 1995, bentuk dan warnanya kami ambil dari sana. Tapi kami sesuaikan dengan konsumen hari ini: ukuran lebih kecil, lebih nyaman, dan kami pasang mesin Solargraph, jadi bukan quartz biasa lagi. Ini juga termasuk material. Berlian misalnya, itu pesan kepada pasar bahwa kami terus berinovasi dan mencari material baru, tetapi tetap setia pada warisan kami. Jadi, ketika kami merilis sesuatu yang terlihat klasik, seperti Formula 1 yang terinspirasi 1995, di dalamnya selalu ada teknologi baru dan arah masa depan.

Bagaimana TAG Heuer menemukan keseimbangan antara heritage dan modernitas? Dan ke depannya, mana yang akan lebih difokuskan?

Menurut saya, ini bukan soal memilih salah satu, tapi bermain di antara keduanya. Kalau kita bicara Formula 1 Solargraph, itu contoh bagus. Kita bisa bicara Monaco juga. Untuk Monaco, bentuknya tidak bisa diubah. Kalau bentuknya diubah, itu bukan Monaco lagi, karena bentuk kotak itulah yang membuatnya ikonis dan dikenali. Tapi di dalam bentuk itu, kami tetap bisa berinovasi. Kami bisa ubah mesinnya, kami bisa gunakan material baru, kami bisa kembangkan cerita, bahkan bisa ubah gelang jamnya. Dan hal ini akan terus berlanjut. Saya bisa bilang, tunggu saja di Geneva Watch Days.

Akan ada hal-hal baru, material baru, pendekatan baru, tetapi tetap setia pada model aslinya. Ambassador juga berperan. Dulu ada Steve McQueen. Sekarang ada Max Verstappen. Setiap tahun kami merilis Monaco khusus untuk Grand Prix Monaco di pergelangan tangannya, dan selalu sukses. Karena Max mewakili performa dan kekuatan mental. Tidak ada yang lebih kuat mewakili kekuatan mental di lintasan selain dirinya saat ini. Jadi, keseimbangan itu datang dari menghormati bentuk dan sejarah, sambil terus mendorong inovasi di dalam kerangka itu.

Masih soal inovasi, terutama untuk jam wanita. Banyak merek bicara soal berlian alami, tetapi TAG Heuer justru memperkenalkan lab-grown diamond (berlian laboratorium). Itu dianggap cukup berani di industri. Apakah itu sekadar coba-coba atau memang bagian dari strategi?

Bisa saja disebut coba-coba, atau test and learn, tidak masalah. Tapi saya melihatnya sebagai pesan inovasi. TAG Heuer itu avant-garde, dan kami selalu ingin berada selangkah di depan. Jadi kami mencoba segala hal untuk membuka jalan baru, bahkan kalau itu berarti keluar dari kebiasaan industri. Berlian laboratorium ini adalah bukti kemampuan kami untuk menciptakan ulang sesuatu. Banyak orang menganggap gila pada awalnya, tetapi hasilnya ternyata sukses secara komersial.

Produksi model seperti ini memang tidak besar karena prosesnya panjang, tetapi itu justru menunjukkan bahwa TAG Heuer selalu mempertanyakan standar watchmaking yang ada. Jadi ini bukan hanya soal berlian, tetapi soal keberanian untuk bertanya: Apa lagi yang bisa kita lakukan? Kami ingin menunjukkan bahwa inovasi bisa datang dalam banyak bentuk, termasuk dari material.

Media kami berfokus pada kolektor dan pecinta jam yang sangat mendetail. Apa menurut Anda hal yang masih belum mereka ketahui tentang TAG Heuer, atau sesuatu yang ingin Anda jelaskan kepada mereka?

Ini pertanyaan yang sangat bagus, dan jujur saja, ini tidak mudah dijawab. Karena inilah yang sebenarnya sedang kami coba cari tahu melalui storytelling. Saya sendiri tidak selalu tahu apakah jawaban saya sudah tepat, tetapi inilah yang menurut saya penting. Banyak orang mungkin tahu jam tangan-jam tangan kami, tapi belum tentu tahu cerita di baliknya.

Misalnya, apakah mereka tahu bahwa dari tahun 1992 sampai 2003, TAG Heuer adalah official timekeeper Formula 1? Bahwa koleksi Formula 1 dibuat untuk merayakan kemitraan itu dengan McLaren? Atau cerita tentang Jack Heuer yang langsung memasangkan kronograf ke pergelangan tangan para pembalap? Hal-hal seperti itu sangat kuat, dan saya rasa banyak yang belum mengetahuinya. Inilah yang ingin kami sambungkan kembali: emosi. Ketika Anda datang ke balapan Formula 1 bersama TAG Heuer, Anda bisa merasakan atmosfer yang luar biasa itu. Rasanya seperti duduk di antara Niki Lauda dan Jack Heuer. Atmosfer itu nyata, dan bisa dirasakan. Itulah yang ingin kami sampaikan, bahwa TAG Heuer bukan hanya soal produk, tapi soal rasa, soal dorongan untuk menang, soal performa.

Share via
Copy link
Powered by Social Snap
×