Omega Seamaster Breakthrough 2021

Tahun ini Omega luncurkan 13 jam tangan terbarunya, termasuk lini Seamaster yang ikonik

Pada presentasi eksklusif yang diadakan tanggal 23 Maret dini hari waktu Swiss dan siang hari WIB, Omega hadir menyapa para media terpilih dari seluruh dunia, termasuk Collector’s Guide-WATCHES Indonesia, dan menyampaikan presentasi yang sangat menarik, detil dan lengkap dari berbagai rilis terbarunya yang menghadirkan gaya dan inovasi terbaru untuk keempat lini jam tangan ikonik mereka. Selain memamerkan beberapa pembaruan dari model vintage yang menarik, Omega juga menawarkan bahan, ukuran dan desain baru yang eksklusif, dan terdapat juga beberapa aksesoris di pergelangan tangan yang unik, dan dapat membuat Anda yan mengenakannya merasa seperti layaknya seorang astronot.

 

Seperti yang diungkapkan oleh presiden dan CEO Omega Raynald Aeschlimann pada bagian pembukaan presentasi virtual, ia menegaskan bahwa tanggung jawab ada pada model yang klasik, abadi dan tidak akan menua. “Akhir-akhir ini, waktu tidak pernah terasa lebih penting,” ujarnya. “Kita semua telah belajar untuk menghargai waktu yang kita miliki, dan benar-benar membuat setiap jamnya berharga. Itulah mengapa nilai kualitas, keaslian, dan pengerjaan sangat penting. Semakin banyak orang yang menerima gagasan tentang produk yang dibuat dengan baik yang tidak hanya terasa bermakna, tetapi juga memiliki sentuhan manusia yang asli,” lanjutnya.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, para pengamat hingga kolektor jam tangan selalu tak sabar menanti koleksi terbaru apa saja yang akan diluncurkan oleh merek jam tangan mewah Swiss yang didirikan oleh Louis Brandt di La Chaux-de-Fonds pada tahun 1903 ini. Dan Omega menjawab harapan penggemarnya dengan rangkaian lini Seamaster 300 terbarunya merupakan salah satu pilar merek Omega yang paling populer dan dihormati sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 1950-an, dan terinspirasi gaya vintage sebagai penghormatan terhadap jam tangan selam Omega yang diciptakan pertama kali di tahun 1957.

Jam tangan yang berdiameter 41mm ini hadir dalam tiga model yang tersedia dalam pilihan bahan baja tahan karat, ceramic warna hitam atau pilihan terbarunya dalam logam “Bronze Gold” (emas berwarna perunggu). Ini membuktikan bahwa Omega memiliki beberapa rilis penting yang menarik minat para kolektor jam tangan. Dan yang paling menarik perhatian tentunya adalah Seamaster 300 dalam paduan bahan emas-perunggu terbaru yang dibuat selama dua tahun, dan Seamaster 300M berbahan ceramic serba hitam yang ramping.

Untuk dial jamnya, Omega memperkenalkan konsep sandwich di mana lapisan dasar dengan Super-LumiNova berada di bawah pelat atas dengan penanda jam dan angka terpotong. Jarum detik tengah berbentuk lollipop telah diperkenalkan kembali dan bagian muka jam terlihat lebih rapi karena tulisan nama mesin jam “Omega’s Co-Axial Master Chronometer Calibre 8912” telah dipindahkan ke bagian belakang jam. Angka-angka Arabic juga mengusung gaya vintage yang keren, dengan tipe angka 6 dan 9 terbuka, yang mengingatkan kita pada lini Seamaster awal di tahun 1960-an.

Bentuk rangka bagian dalam yang lebih ramping memberikan tampilan yang lebih besar pada dial, dengan bukaan berukuran 30,4mm, lebih besar dibandingkan dengan 29,5mm di koleksi sebelumnya. Seluruh tampilan arloji juga sedikit lebih ramping berkat kristal safir berbentuk kubah di bagian depan arloji. Tampilan yang lebih tipis ini diperkuat dengan penambahan tombol pemutar jam berbentuk kerucut baru di bagian samping case jam.

Omega Seamaster 300 ini memiliki pesona dan jiwa vintage yang sama dengan edisi pendahulunya, bahkan menurut kami, terlihat lebih tua dan sangat klasik dibandingkan Seamaster pertama dalam banyak hal. Namun demikian, lini arloji terbaru ini sudah memiliki jantung (mesin jam) yang modern, termasuk sertifikasi kronometer METAS dan escapement koaksial generasi saat ini. Mesin jam Calibre Co-Axial 8912 terbarunya  memiliki pegas keseimbangan silikon dan escapement co-axial, dengan cadangan daya 60 jam. Baik dalam bidang permesinan dan metalurgi, ini adalah salah satu jam tangan selam berlapis perunggu paling canggih, dan alternatif baru yang sangat menarik bagi siapa saja yang menginginkan estetika perunggu dan kemewahan emas yang terbaik dari kedua dunia.

 

Dan meski varian berbahan baja dengan dial jam warna biru yang elegan akan tetap menjadi favorit, namun pelat jam coklat dan model bingkai cincin dari emas perunggu yang digunakan oleh Omega untuk pertama kalinya adalah yang paling menarik perhatian dan mengikuti tren yang sudah populer untuk jam tangan yang terinspirasi warna peralatan selam jaman dahulu.

Khusus untuk bahan terbarunya ini, Omega berusaha keras untuk menghindari masalah perunggu yang biasa terjadi, seperti perubahan warna menjadi kehijauan dan keabu-abuan seiring berjalannya waktu. Jadi demi menciptakan “Emas Perunggu” (dan bukan “perunggu-keemasan”), digunakan perpaduan bahan logam “Emas Perunggu-Au375” yang memenuhi syarat sebagai “Emas Perunggu”, terbuat dari 37,5% emas 9 karat, yang dikombinasikan dengan 50 persen tembaga ditambah sejumlah kecil logam mulia lainnya termasuk paladium dan perak, menghasilkan logam yang akan tetap tahan korosi dalam jangka waktu lama, yang seperti perunggu, akan menua seiring waktu, namun dalam jangka waktu yang jauh lebih lama.

Yang terakhir dan tak kalah menariknya adalah Seamaster Diver 300M “Black Black”, di mana hampir setiap elemen jam tangan ini hadir dalam keramik hitam. Bukan hanya casing 43.5mm yang dibuat di ZrO2 (zirkonium oksida), tombol pemutar jam dan HEV juga dibuat dari keramik hitam, bahkan tali jam juga terbuat dari karet warna hitam. Hanya mesin kaliber 8806 (tanpa fungsi tanggal) di dalamnya dan kristal pada bagian muka jam yang dibuat dari bahan selain keramik hitam. Dan ini mungkin akan menimbulkan pertanyaan, bagaimana Anda membaca waktu di kedalaman air yang gelap saat misi penyelaman? Kabar baiknya adalah seluruh indeks jam berlapis PVD hitam, jarum jam model kerangka dan titik pada pukul 12 seluruhnya bersinar dalam gelap dalam berbagai warna untuk membantu membedakan masing-masing bagian penunjuk waktu. Dan pada siang hari, antrasit mengubahnya menjadi abu-abu gelap agar kontras dengan latar belakang noir.

Satu lagi keunggulan model dari keramik ini, yang pada umumnya dapat dengan mudah dikotori oleh sidik jari, siapa pun yang telah menggunakan bezel keramik tahu betul masalah ini dan Anda biasanya harus menyeka sesekali untuk membersihkan penumpukan sidik jari. Namun pada case Black Black, hal ini ada solusi teknisnya. Para insinyur di Omega menggunakan lapisan akhir yang dilaser pada bezel yang menghasilkan tampilan skala penyelaman dengan relief positif, tetapi menerapkan tekstur berbeda pada bagian bezel lainnya untuk menghindari bekas sidik jari. Omega menyebutkan dalam rilisnya bahwa terdapat total empat lapisan berbeda yang diaplikasikan pada berbagai komponen keramik. Dengan menggunakan laser untuk membuat hasil akhir yang berbeda pada dial dan bezel, Omega berhasil menciptakan tampilan ukiran yang mudah dibaca.

Share via
Copy link
Powered by Social Snap