THE STAR-STUDDED ROCKS
LV Diamonds menghadirkan potongan Monogram Star sebagai simbol keberanian untuk menafsirkan ulang tradisi dalam bahasa kemewahan masa kini
Louis Vuitton sejak 1854 dikenal sebagai pembuat koper perjalanan yang dirancang untuk aristokrat Eropa, menjadikan jenama ini sinonim dengan seni berpelesir yang penuh wibawa. Dari sana, rumah mode ini berkembang menjadi mercusuar gaya hidup, melahirkan ikon-ikon yang tak lekang waktu: koper trunk berlapis monogram, tas Speedy, Keepall, hingga Neverfull yang menghiasi tangan generasi demi generasi.
Perjalanannya tidak berhenti di dunia travel dan fashion, pun merambah furnitur, wewangian, bahkan seni, dengan bahasa desain yang selalu menantang batas. Kini, evolusi itu mencapai babak baru lewat LV Diamonds, lini perhiasan yang menyalakan kilau sejarah panjang merek ini dalam potongan berlian yang sarat simbol.
Koleksi ini tidak hanya memperluas portofolio, tetapi juga menegaskan bahwa DNA Louis Vuitton selalu hidup di persimpangan antara warisan dan inovasi.
Dalam setiap era, Louis Vuitton menunjukkan kemampuannya membaca ulang kebutuhan zaman, kadang justru membuka jalan baru sebelum tren terbentuk. Jika dulu koper berlapis monogram menjanjikan kebebasan berpelesir, kini berlian hadir sebagai simbol perjalanan batin yang lebih intim: pencarian makna, ekspresi diri, dan warisan lintas generasi.
Inti pusaran dari koleksi ini adalah potongan LV Monogram Star, sebuah desain berani dengan 53 faset yang runcing, terinspirasi langsung dari bunga monogram bintang ciptaan Georges Vuitton pada tahun 1896. Bentuk grafis yang khas ini menghasilkan kilau berbeda dari potongan konvensional, menciptakan bahasa visual yang segera dikenali sebagai milik Louis Vuitton. Dengan cara ini, berlian bukan hanya perhiasan, melainkan simbol identitas yang menyatukan tradisi dan inovasi di dalam satu karya secara kukuh.
Sejak lama berlian dipandang sebagai object of desire, sebuah simbol hasrat dan prestise yang juga dikenal bernilai abadi. Louis Vuitton menarasikan ulang pesona ini menjadi bahasa visual yang mencerminkan identitasnya, diwujudkan dalam koleksi LV Diamonds yang mencakup cincin, band uniseks, anting, dan liontin.
Setiap karya lahir dari Jewelry Creation Studio milik Louis Vuitton, terinspirasi oleh estetika Art Deco serta detail V yang dahulu menghiasi koper Gaston-Louis Vuitton pada era 1920–1930-an.
Material yang digunakan pun beragam, mulai dari platinum yang modern, emas mawar yang lembut, hingga versi penuh bertatahkan berlian, menciptakan rentang ekspresi dari sederhana hingga megah. Dengan hadirnya desain uniseks, koleksi ini menunjukkan bahwa object of desire hari ini tidak lagi terikat pada batasan gender, melainkan pada kebebasan untuk memilih dan mengekspresikan diri.
Dalam lanskap perhiasan mewah global, isu transparansi dan keberlanjutan kini menjadi tolok ukur yang tak bisa diabaikan. Louis Vuitton menanggapi hal ini dengan meluncurkan sertifikat LV Diamonds, sebuah inisiatif yang mencatat asal-usul, bobot, warna, hingga perjalanan setiap berlian dari sumber hingga perhiasan akhir. Semua data tersimpan di blockchain Aura Consortium, sebuah jaringan eksklusif yang memastikan informasi tidak dapat diubah sekaligus tahan pemalsuan.
Sistem ini menciptakan digital twin untuk tiap berlian, sehingga pemilik dapat menelusuri dengan mudah perjalanan batu mulia mereka dari tambang hingga menjadi perhiasan. Dengan cara ini, Louis Vuitton menegaskan bahwa kemewahan masa kini tak lagi sebatas kilau, melainkan juga bukti nyata komitmen pada akuntabilitas dan tanggung jawab terhadap manusia dan lingkungan.
Sejak didirikan, Louis Vuitton selalu memadukan inovasi, imajinasi, dan mutu terbaik dalam setiap kreasinya. Dari koper berlapis monogram hingga tas-tas ikonis, dari furnitur hingga parfum, jejak perjalanan rumah mode ini senantiasa ditandai oleh keberanian untuk memperluas batas. Kehadiran LV Diamonds menjadi kelanjutan alami dari tradisi tersebut, kali ini dalam wujud perhiasan yang menyimpan makna lebih dari sekadar hiasan.
Dengan dukungan sertifikasi dari Responsible Jewellery Council sejak 2012, setiap berlian yang mereka hadirkan tak hanya bersinar, tetapi juga membawa narasi etis tentang asal-usul dan prosesnya. Melalui koleksi ini, Louis Vuitton meneguhkan dirinya sebagai pionir yang berani mendefinisikan ulang makna kemewahan di abad ke-21 yang kini membawa nilai keindahan, keberanian, dan kesadaran.
Penulis: Billy Saputra