THE GAME CHANGER
Kemitraan yang berani dan merilis produk dan ide-ide kreatif yang mengubah permainan adalah kunci sukses seorang Manuel Emch
Manuel Emch adalah sosok yang unik, setelah sukses membangkitkan kembali merek jam tangan Louis Erard, ia memperluas dan memperkuat jaringannya di industri jam tangan independen dengan berbagai kolaborasi baru dengan merek-merek lainnya. Kami bertemu dengan CEO Louis Erard, Manuel Emch, salah satu tokoh sukses di industri jam tangan independen di Jenewa pada April lalu, dan berbincang-bincang santai tentang merek jam yang dipimpinnya, serta kolaborasinya dengan berbagai merek jam tangan independen lainnya.
Perjalanan karirnya memuncak di tahun 2018, saat ia mendirikan Le Bureau, sebuah firma konsultan yang didedikasikan untuk mendukung para pembuat jam tangan independen, dimana ia berhasil berkolaborasi dengan nama-nama ternama seperti Alain Silberstein, desainer Prancis yang terkenal karena kreasinya yang berani dan artistik, Louis Erard, Raketa, hingga Kollokium. Metodenya saat menjadi konsultan merek adalah bukan dengan langsung mengambil konsep atau ide, melainkan mempelajari dan memahami merek tersebut terlebih dahulu, lalu menawarkan panduan strategis yang merevitalisasi merek mereka dan memposisikan mereka untuk kesuksesan global. “Hal terpenting adalah memahami merek, membantunya mengekspresikan diri, dan menciptakan kisahnya sendiri. Kisah itulah yang membentuk merek, bukan sebaliknya,” jelasnya.
Di bawah kepemimpinan Manuel Emch sebagai CEO, Louis Erard telah berkembang menjadi kekuatan dalam industri jam tangan independen Swiss. Selama lima tahun terakhir, merek ini memperluas daya tariknya, menciptakan jam tangan untuk dikoleksi yang ditandai oleh kelangkaan, bukan harga, menulis ulang aturan untuk industri jam tangan kelas menengah. Merek ini hadir untuk mendobrak aturan, mengambil risiko, dan menghadirkan jam tangan yang sama beraninya dengan orang-orang yang memakainya. Rahasianya? Kegigihan, fokus, dan keberanian.
Manuel Emch telah mendorong evolusi ini dengan tekad yang tak kenal lelah dan strategi yang berani. Ia juga menjelaskan bahwa membangun strategi, bagaimanapun, haruslah dengan sepenuh hati. Salah satu daya tarik Louis Erard sejak kelahirannya kembali adalah kolaborasi dengan pembuat jam tangan lain untuk menciptakan kisah-kisah baru yang tak terungkap. “Pada akhirnya, strategi haruslah sepenuh hati dan rencana tindakan untuk mewujudkannya. Anda mungkin memperhatikan interaksi yang saya miliki dengan beberapa orang yang bekerja dengan saya semuanya tentang orang-orang dan persahabatan. Semuanya tentang saling memahami dan tidak ada hierarki,” akunya.
Pada tahun 2020, Emch bermitra dan mendirikan Kollokium, sebuah merek yang memadukan seni dan desain modern untuk menciptakan jam tangan yang benar-benar avant-garde. Koleksi pertama mereka, Project 01, dengan dial tiga dimensi yang inovatif, melambangkan komitmen perusahaan untuk mendobrak batasan sambil tetap mempertahankan fungsionalitas. Apa rahasia suksesnya dalam menjalankan bisnis di pasar jam tangan yang niche ini? “Kewirausahaan adalah perpaduan antara kerja keras, keberuntungan, kepercayaan diri, dan keberanian. Keberanian inilah yang menyelamatkan hubungan kami dengan Jepang dan merek itu sendiri. Kuncinya adalah kolaborasi tahun 2018 dengan Alain Silberstein, seorang ikon di Jepang. Keberuntungan berperan saat Vianney Halter menelepon melalui telepon saku sambil duduk di gondola ski. Ketika dia menelepon balik, saya memanfaatkan momen itu, mengajukan kolaborasi, dan dia setuju. Ini tentang memercayai ide-ide yang mungkin ditolak orang lain, memiliki keberanian untuk bertindak, dan ketahanan untuk memperjuangkannya. Keterbatasan tidak menghalangi saya; justru mendorong saya. Melelahkan? Tentu, tetapi juga menggembirakan.”
Melalui kolaborasi dengan para seniman independen dan visioner, merek Louis Erard yang dipimpinnya sukses dalam mengkurasi koleksi yang memadukan presisi Swiss dengan kreativitas tak terbatas. Jam tangan edisi terbatas kini lebih dari sekadar jam tangan, melainkan karya seni yang dapat dikoleksi. Louis Erard sukses melahirkan kreator-kreator berani yang mendobrak konvensi, merangkul kebebasan, dan individualitas. Di antara koleksi terbaru yang patut diperhitungkan adalah Louis Erard Le Régulateur Gravé Noir yang sukses mengubah permainan, kemudian kolaborasi keduanya dengan Vianney Halter, yang juga meraih sukses instan, dalam dua seri yang masing-masing terdiri dari 178 buah terjual habis dalam satu hari. Jumlah jam tangan Louis Erard yang terjual tahun 2024 lalu mencapai 3.650 jam tangan, dengan komposisi antara 45% penjualan langsung ke konsumen dan 55% melalui jaringan peritel terbaik dunia.
Merek jam tangan ini juga berhasil memiliki jangkauan global dengan 65 titik penjualan, dengan mitra utama PMT di Bangkok/Thailand; TWG (TurkishWatchGuy) di Istanbul/Turki; dan Watches of Switzerland Group, peritel jam tangan mewah terkemuka dunia di Inggris dan AS. Ia juga mendapatkan pengakuan internasional dan berpartisipasi di acara IAMWATCH yang bergengsi di Singapura, dan hasil lelang yang memecahkan rekor untuk koleksi Métiers d’Art seperti Marquetry serta kolaborasi Olivier Mosset dan Vianney Halter. Kolaborasi terbarunya adalah dengan Sylvie Fleury dengan Le Régulateur Louis Erard x Sylvie Fleury, dan Konstantin Chaykin dengan Le Regulateur Louis Erard x Konstantin Chaykin III.